Journal : "The Written Journey"

Jika cinta masih seujung ibu jari Mau kah kau tetap menanti hingga ia sebesar mentari? Jika cinta sudah sebesar mentari Apakah ada jaminan ia tak pergi? Bertahan ntah sampai kapan nanti Sebenarnya, ku ingin tanya.. Haruskah cinta sebesar mentari, setinggi angkasa, sedalam samudra dan seindah pelangi? Atau… Cukup seujung ibu jari? Ah ntahlah… Sebesar mentari ataupun seujung ibu jari, bukankah keduanya sama sama Cinta? Lalu apa bedanya? Yang berbeda bukankah cinta yang dijaga dan cinta yang diabaikan? Percuma besar tapi telantar Lama lama hilang ditelan ingar bingar Percuma tinggi tapi tak terraih Seiring waktu meninggalkan perih Percuma dalam tapi terpendam Untuk apa jika tak terungkapkan Percuma indah tapi goyah Membuat amarah tumpah ruah Tapi… Jika cinta masih seujung ibu jari Mau kah kau tetap menanti? Dirajut pada 30 Mei 2020

Adanya pandemi, hal yang paling berubah drastis yang kurasain itu ya sistem kuliah. Karena nggak boleh ada kumpul-kumpul dalam bentuk apapun, jadilah semua sistem perkuliahan secara online atau daring (dalam jaringan). Berbagai media meeting online pun kian marak digunakan. Aku sendiri udah pernah coba kuliah pake Webex, Zoom, sama Microsoft Teams. Gimana sih rasanya kuliah online? Bedanya apa? Suka dukanya apa? Trus, enakan mana sama kuliah offline seperti biasa? Nah, di blog ini aku bakal cerita, curhat, sambat, berkeluh-kesah, dan berbagi pengalaman pribadi tentang KULON alias KULiah ONline. Buat kamu, anak-anak ibu dan cucu-cucu nenek, kalau kalian menemukan blog ini dan kebetulan baca, this is it. Ini pengalaman ibu, nenek, yang pernah berjuang di kala pandemi. Semoga saat kalian baca ini, pandemi sudah berlalu dan kita bisa sama-sama liburan di berbagai negeri :).  Video meeting dan portal KULON Berbagai video meeting pernah aku cobain buat kuliah online . Di awal-awal p...

Sekarang kalau mau silaturahmi-pun bisanya dilakukan virtual. Pake aplikasi meeting yang udah banyak mulai dikenal orang, macem-macem dah pokonya. Lebaran kali ini pun, aku dan sobat SMA yang sampe sekarang masih deket mencoba buat silaturahmi bareng pake meeting online. Yups, Google Meet. Seneng  banget rasanya, kita udah lama nggak ketemu langsung, paling cuma chat-an di grup Line. Ini meskipun cuma virtual, lumayan lah mengobati rindu... wkwk. Sambil ngobrol-ngobrol tentang kesibukan mereka. Hmm.. mereka nih keren-keren loh. Alhamdulillah, pas SMA dulu aku ketemu sama mereka. Jadi terpengaruh rajin belajar dan semangat menggapai mimpi.  Tau nggak sih, kita tuh dulu jadi geng gini karena keseringan sekelompok, wkwk. Awalnya mulai dari tugas bahasa Inggris Mam Asiah yang disuruh bikin kelompok trus nyanyi bahasa Inggris. Seingetku kita dulu nyanyi medley, gabungan Call Me Maybe sama Payphone. Ngikutin cover orang dari YouTube gitu → ini . Kalau inget jadi pengen ketawa sen...

Apa sih tujuan dari tugas kelompok? Buat kerjasama kah? Satu kerja yang lain sama? Buat bekerja bersama-sama kah? Diskusi tentang topik yang diberikan dan membagi tugas sesuai proporsi? Atau buat nunjukkin diri paling berkualitas alias one man show ? Semua anggota kelompok tinggal nurut aja sama gagasannya? Menurut aku pribadi yang udah belasan tahun belajar sejak kecil sampe pendidikan tinggi sekarang ini, yang udah nggak tau deh berapa kali dapet tugas kelompok saking seringnya, tujuan dari tugas kelompok itu: Supaya tiap anggota bisa diskusi tentang topik yang diberikan (dari guru ataupun dosen), saling bertukar gagasan dan pemikirannya tentang topik tersebut. Mengurangi beban individu anggota kelompok, karena pekerjaan yang dilakukan bersama akan terasa lebih mudah. Seperti pepatah yang sering kita dengar, "Ringan sama dijinjing, Berat sama dipikul." Meningkatkan rasa menghormati dan menghargai orang lain . Dalam melaksanakan tugas kelompok, kita harus...

Hari Raya Idul Fitri kali ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi yang sedang melanda membuat semua di rumah aja. Nggak ada mudik atau pulkam, halal bi halal, salam salaman, dan apapun yang kumpul bareng ditiadakan. Takbir keliling yang biasanya meriah banget juga nggak ada, cukup takbiran sendiri di rumah aja.  Salat Ied juga dianjurkan di rumah aja. Boleh sih dilaksanakan di Masjid atau lapangan tapi sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. HARUS pakai masker, jaga jarak, nggak boleh salam-salaman. Setelah salat Ied yang biasanya saling salaman, ini sama sekali gaboleh. Jadi ya, setelah khutbah selesai langsung cuzz pulang dan " Tutup Pintu ". Tutup pintu yang dimaksud yaa beneran tutup pintu secara harfiah alias nyata. Supaya nggak ada tamu yang dateng .  Pulang salat Ied langsung Wefie Happy Ied Mubarak 1441 H  Semuanyaa

Udah cukup lama tau buku ini karena aku juga kagum sama penulisnya, Jerome Polin, keren banget. Awalnya rencana mau pinjem temen yang udah punya, karena kupikir ini buku bakalan cepet dibaca (ntahlah, aku lebih suka beli buku yang agak tebel atau yang agak mikir, jadi bacanya lama trus worth it). Aku juga udah tau gimana perjuangan Kak Jerome buat dapet beasiswa dari channel YouTube-nya, jadi nggak terlalu penasaran sama isi bukunya.  Tapi eh tapi, karena toko buku online langganan lagi diskon.. wkwk, trus aku juga baca rating dan komentar di Goodreads yang bagus, jadi aku putuskan buat beli. Dan ternyata, adekku juga udah lama pengen baca buku ini, jadi dia seneng banget pas bukunya dateng. Okedeh, berarti worth it.. wkwk.  Emang bener, buku ini cepet buat dibaca karena bahasanya mudah dipahami kayak percakapan sehari-hari. Kak Jerome kayak cerita gitu ke kita tentang pengalamannya sejak lahir sampe sekarang di Jepang. Trus karena jarak usia kami nggak jauh, jadi ...

Akhir-akhir ini aku lagi suka baca novel yang bertema perempuan. Dari "Tarian Bumi", "Raumanen", dan ini "Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982". Sebenernya udah lama pengen baca buku ini, tapi karena kupikir kayanya bacanya bakal cepet jadi nggak worth it buat beli, aku rencana mau pinjem aja kalau ada temen yang punya. Tapi, karena lagi di rumah aja dan ternyata aku butuh buat baca novel sebagai refreshing di tengah kesibukan, jadi kuputuskan buat beli. Dan sekarang, aku nggak nyesel bacanya.  Memang perkiraanku bener, baca buku ini lumayan cepet. Aku memang nggak nangis pas baca buku ini, tapi kurasa ini relate banget sama kehidupanku sebagai perempuan. Mungkin, perempuan lain yang baca buku ini bakal ngerasain hal yang sama. Iya, memang nggak semua kisah pernah aku alami, tapi ada beberapa. Kim Ji-yeong yang lahir tahun 1982 merasakan pengalaman tak menyenangkan sebagai seorang perempuan sejak dia masih kecil bahkan sampai menjadi ibu. Merasa ti...

I know,  Everything is change because of this pandemic. Karena semua yang kumpul-kumpul itu dilarang secara fisik, kumpul virtual pun jadi alternatif yang bisa dilakukan agar tetap menjalin silaturahmi. Ramadan kali ini pun juga begitu. Tiap Ramadan yang biasanya didominasi bukber alias buka bersama kesana kemari. Kali ini cuma bisa di rumah aja. Untungnya aku di rumah, jadi bukbernya sama keluarga. Gak bisa bayangin gimana homesick- nya temen-temen yang masih di kosan dan gabisa balik. Rindu banget sama temen-temen kampus, ciwi-ciwi yang biasanya hampir tiap hari makan bareng di kantin atau di warung sekitar kampus. Ngobrol bareng tentang apapun, dari masalah kuliah, psikis, agama, sosial, politik, masalah pribadi, love story , sampe ngobrol tentang masa depan dan parenting . Rencana kumpul online bareng akhirnya terealisasi deh.. yeyy Kita bikin grup di Microsoft Teams trus bikin meetings . Seneng banget bisa ngobrol bareng walaupun ada yang sinyalnya bermasalah. Karena c...