Posts

Showing posts from December, 2020

Reflection 2020

In this blog I just wanna tell about what are my feeling this year. So many many things happened unpredictable and some of them make me shocked. Actually this is the first time I am trying to use English in this blog's post (so sorry for the bad grammar).  I think I will tell about the happiness first. Yeaah, in the begining of the year I visited my sister's house in Lampung. That's the first time I visited Sumatra Island (very very happy). Many good and best memories there. In February, I went to other island again. Yes, Bali. I went to Bali with my friends for KKL (one of subject in my lecture). Not only in Bali, we also visited Surabaya City for visiting company. Good memories in the beginning.  March, April, May, June, July, August, September, until now. The pandemic come and make me shocked. And you know, I had many project. Mawapres, PKM, KP, KKN, K3 Sertification, Sempro, Photogrammetry and Remote Sensing Practical, Potential Map Project, Chief Division of Syiar Anni...

Dua Ibu

Image
Buku yang kubeli pas ke Gramedia lagi setelah bosen di rumah terus, bisa cek postingan ini kalau penasaran. Buku ini karya Arswendo Atmowiloto. Buku kedua karya beliau yang kubaca, dan sama-sama kubaca pas lagi perjalanan jauh.. menyeberang lautan. wkwk..  Buku sebelumnya yang pernah kubaca juga udah ku posting awal tahun ini. Bisa cek di postingan Canting . Jadi, buku karya beliau ini aku baca sebagai pembuka dan penutup tahun 2020.  Covernya tuh setema sama Buku "Canting" Aku rasa, isi buku ini juga setema sama buku "Canting", karena juga membahas tentang perempuan dari sudut pandang laki-laki dan sudut pandang penulis serba tau (ada juga sih yang dari sudut pandang perempuan, tapi dalam bentuk surat gitu). Jadi, tiap bagian atau bab nya itu beda-beda, ada yang sudut pandangnya "aku", ada yang penulis serba tau. Latar tempatnya juga sama, di Solo. Dua Ibu, berkisah tentang seorang anak yang memiliki dua ibu. Ibu yang melahirkannya dan ibu yang merawatny...

Window shopping ke toko buku

Image
Buku. Tiap orang di sekitarku pasti udah paham kalau aku pecinta buku. Suka banget buku. Bagi sebagian orang, banyak yang hobby-nya belanja baju, tas, sepatu dan barang fashion lainnya. Nah, kalau aku hobby-nya belanja buku. Sekadar window shopping alias liat-liat di toko buku aja udah jadi hiburan yang menyenangkan.  Pas ke Bandar Lampung ini, aku pun juga menyempatkan ke toko buku (ya jelas lah, gramedia... wkwk). Setelah makan malam, aku sama adek ke sana, yang kebetulan jaraknya deket sama tempat nginep, jadi kita jalan kaki. Happy bangetttt… suasananya mirip sih kek gramed di Semarang, tapi kurasa buku-bukunya lebih lengkap deh... Banyak buku baru yang terbit, banyak juga buku lama yang jadi wishlistku tapi belum kebeli (krn nggak pengen banget nget) Baru sebentar kita menjelajah tiap section-nya. Tiba-tiba ada pengumuman. "Hai grameds, sekarang telah menunjukkan pukul 20.45 yang berarti waktu kami melayani transaksi publik akan segera berakhir. Bagi Anda yang masih melakukan...

Semuanya Online

Aku yang awalnya nggak pernah meeting online, sekarang udah kek jadi makanan sehari-hari. Semuanya serba online atau kalau sebutan bahasa Indonesia-nya itu daring alias dalam jaringan . Mulai dari kuliah online, kuis online, tugas online, rapat online, KP online, KKN online, praktikum online, pelatihan online, asistensi online, sempro online, kumang online, bimbingan online, ujian online, bahkan sampe kakak tingkatku yang udah lulus itu Wisuda Online. Semuanya online.  Okee.. akan kuceritakan satu per satu.  Kuliah Online .  Sejak awal ada edaran untuk belajar di rumah, kampusku udah nyediain portal untuk kuliah online atau biasa disingkat KULON. Jadi sistem tersebut sudah terhubung dengan akun SSO tiap mahasiswa dan dosen. Yaah.. meskipun butuh penyesuaian di awal-awal. Semuanya berjalan lancar dan cukup lah yaa.. Ya tak memungkiri juga kalau sebenernya kuliah offline lebih paham, tapi it's Okay. Sambatan kuliah online bisa dicek di postingan ini . Kuis Online .  B...

SK2H (Sepasang Kaus Kaki Hitam)

Image
Tahu novel ini dari temen deket yang seingetku dulu pernah nitip disuruh liat harganya di Gramedia. Nah, kebetulan pas ada promo dan diskon lumayan, liat buku ini jadi keinget pas ke Gramed dulu. Jadi penasaran deh isinya apa.  Cerita di buku ini ternyata udah pernah ditulis di Kaskus, dan karena banyak pembacanya jadi dibuat buku. Sebenernya yaa, aku tuh nggak terlalu tertarik sama apa yang ditulis di sinopsis, tapi lebih tertarik sama cover nya yang black and white , simpel tapi elegan banget menurutku.  bagus kan covernya... Nah jadi, novel ini bercerita tentang Ari yang jadi perantau baru di Karawang, Meva yang merupakan tetangga kos Ari yang super duper misterius bahkan "aneh", dan Indra yang juga tetangga kos mereka yang udah lebih lama tinggal di sana. Singkat cerita, mereka jadi sahabat deket bertiga setelah ada tragedi. Dan persahabatan itu terus berlanjut sampai Ari dan Meva punya "rasa". Ya, intinya gitu.  Oh iya, judulnya itu SK2H karena pertama kali Ari...

Jadi baik itu susah yaa...

Pernah nggak sih kalian pengen bantu orang, tapi setelah bantu dia rasanya menyesal, bukannya bahagia kayak yang dibilang orang-orang?  Pernah nggak sih kalian merasa egois kalau nggak share sesuatu, tapi sebenernya nggak papa juga kalau nggak di share , tapi merasa egois aja karena nggak ngasih tau temen-temen... That's right .  Ada sahabat yang pernah curhat beberapa kali ada di posisi ini (dan aku pun terkadang juga mengalaminya). Dalam hati ingin berbagi dan pengen menebar kebahagiaan, tapi di sisi lain, kesel banget bahkan menyesal setelah sharing . Hmm... kalau dalam hal ini, biasanya menyangkut urusan akademik.  Misalnya nih, ada suatu mata kuliah yang pake pengolahan di software tertentu. Trus ada problem atau error gitu. Setelah tau cara mengatasi problemnya, merasa egois kalau nggak share cara ngatasinnya. Tapi setelah di-share, rasanya menyesal. "Hmm, enak banget ya mereka, tinggal ikutin step-step nya aja tapi nggak ikut mikirin gimana ngatasin problemnya. Ng...

Pilkada Saat Pandemi??

Image
Hello semuanyaa... Just wanna share my experience pas ikut pilkada (pemilihan kepala daerah) saat pendemi ini. Iyups pilkada serentaknya tanggal 9 Desember 2020 lalu.  Sebelum masuk ke lokasi, semua peserta pilkada harus cuci tangan dulu pake sabun trus di cek suhu tubuhnya sama petugas. Setelah itu, petugasnya ngasih sarung tangan plastik (keknya yang biasa buat masak itu). Oh iya, btw di sana juga disediain masker (buat mereka yang nggak pake masker wajib bet pake, karena aku dari rumah udah pake masker, jadi nggak dikasih maskernya).  Sarung tangan plastiknya sejenis ini Hmm... kalau diliat dari suasananya, ini bener-bener sepi. Bahkan di kursi tunggu nggak ada seorang pun. Emang sih, ini udah dijadwalin tiap warganya, jadi mereka dateng sesuai jam di undangan pilkada. Trus, semua petugasnya tuh pake APD (sarung tangan lateks, masker, face shield).  Setelah nyoblos di bilik suara, masukin deh tuh surat suaranya di kotak. Trus kan biasanya dikasih tanda tinta gitu kan....