Posts

Showing posts from February, 2020

Halte Simpang Lima

Image
Hari ini aku diundang adek kelas ke agenda salah satu organisasi yang pernah aku ikutin SMA dulu. Alhamdulillah karena jadwal masih kosong, akhirnya disempetin dateng. Sekalian lah jalan-jalan ke tengah kota, gak cuma rumah-kampus aja.  Seperti biasa, BRT jadi andalan utama buat pergi kemana-mana. Lumayan seru sih, momen ini kumanfaatin buat nostalgia masa SMA.. eaa.. wkwk. Jalan di trotoar, nyebrang lewat jembatan penyebrangan, liat kendaraan lalu lalang. I enjoy every moment like this .  Pulangnya, aku harus transit dua kali. Pertama di Halte Simpang Lima, lanjut ke Halte Elizabeth, trus baru naik koridor VI arah UNNES yang lewat deket rumah. Pas nyampe di Halte Simpang Lima... oh my, ini haltenya udah bagus banget dan aku baru tau. Ada pintu-pintu khusus per koridor gitu, jadi nggak usah takut salah bus dan orang-orang yang nggak naik koridor itu nggak nutupin jalan masuk.  Suasananya persis kayak foto di atas. Saking senengnya, aku sampe mau mengabadi...

Kalap

Image
Dalam diri udah berjanji, tahun ini gak bakal kalap beli-beli. Tapi apa daya, buku emang nggak pernah kehilangan pesonanya dari mataku. Hmm.  Weekend ini nggak ada rencana ke toko buku, tapi karena ada agenda yang lokasinya deket sama toko buku, jadi mampir deh. Niatnya cuma liat-liat aja dan nggak beli selain buku yang ada di wishlist . Tapi apa daya, diskonan terpampang depan mata. Mana diskonnya 50% & 70% lagi, diskon yang cukup besar buat toko buku terkenal ini (yups, Gramedia Pandanaran).  Dalam hati udah bilang, " Please , jangan ada buku bagus, takutnya ntar aku kepincut."  Eh, barusan menelusuri satu section , udah ada buku yang aku pengenin lama tapi udah kehapus dari wishlist karena harganya normal klo di toko buku online. Keliling lagi.. Oh My God , ini banyak buku bagus dari penulis yang bagus juga.. gimana niih, bimbang seketika.  Pengen beli, tapi tulisan yang tertera di buku masih harga normal. Trus aku nanya ke mbak penjaganya ...

Sedotan Kertas

Image
Awal bulan kemarin alhamdulillah diberi kesempatan untuk mengunjungi Bali yang kedua kalinya. Meskipun awalnya ragu akankah bisa menikmati perjalanan ini, ternyata di luar ekspektasi. I was happy.  Kalau dilihat dari gambar di post ini, bukannya view indah pantai di Bali atau suasana tempat wisata lain, tapi malah sedotan di kotak minuman. Yups. Memang yang akan kubahas kali ini bukan wisata di Bali, melainkan lifestyle masyarakat Bali yang sudah marak akhir-akhir ini.  Saat mengunjungi salah satu instansi dan diberikan suguhan snack, aku sedikit terkejut karena semua komponen pada kotak snack ini nggak ada plastiknya sama sekali. Ada jajanan dengan bungkus  daun pisang, kacang rebus yang diwadahi kertas mini, serta teh kotak dengan sedotan kertas. Awalnya aku ragu apakah sedotan ini akan berfungsi dengan baik. Tapi, ternyata emang berfungsi, nggak ada teh yang tumpah ataupun merembes di sedotan. Kalau dilihat dari materialnya hampir mirip kayak kotak karton m...

SUMO [Shut Up, Move On]

Image
Alasan pertama beli buku ini karena lagi ada promo gitu di toko buku online langgananku. Alasan keduanya, aku tertarik sama judulnya yang terkesan kontroversial, tapi ini buku self improvement . Alasan ketiga, sepertinya buku ini cukup laris sampe ada edisi ulang tahun ke-10 nya, yang berarti buku ini udah terbit 10 tahun lalu dari diterbitkannya edisi ini. Setelah cukup lama tersimpan dalam rak dengan keadaan terbungkus plastik, akhirnya kuputuskan membawa buku ini sebagai teman perjalanan KKL. Yaa, buku ini kubaca saat perjalanan Semarang-Surabaya-Bali-Semarang.  Buku "SUMO" karya Paul McGee ini diterbitkan pertama kali tahun 2005 dan edisi ulang tahun ke-10 terbit pada 2015, yang berarti buku ini udah terbit lama banget. 15 tahun yang lalu. Jadi makin penasaran sama isinya karena banyak testimoni, salah satunya dari Allan dan Barbara Pease (penulis The Answer yang juga udah ku- review bukunya).  SUMO alias Shut Up, Move On ini merupakan ide atau gagasan da...

Cahaya Harapan

Image
Bolehkah aku menjadi seberkas cahaya harapan? Yang bisa memberimu penerangan di kala gelap menghadang Bolehkah aku menjadi seberkas cahaya harapan? Yang kan membantumu menelusuri seluruh impian Bolehkah aku menjadi seberkas cahaya harapan? Yang menemanimu saat tantangan terbesar datang Bolehkah aku menjadi seberkas cahaya harapan? Yang bisa menyalakan api semangat saat ia hilang Jangan biarkan aku redup Jangan izinkan angin meniup Karena aku ingin terus hidup  Menjadi harapan yang tak hilang pendar Dirajut pada 13 Februari 2020

Batasan Pertemanan

Banyak di antara kita (mungkin) yang masih bingung batas pertemanan itu bagaimana. Apakah dia yang sebatas tau nama, alamat, nomor saja? Atau dia yang sudah pernah ke rumahmu, kenal dengan orangtua, memahami sifatmu dan selalu siap membantu?  Dalam Islam, terdapat tingkatan-tingkatan persaudaraan, yaitu Ta'aruf, Tafahum, Ta'awun, Takaful, dan Itsar. Tiap tingkatan ini udah urutan dari awal yaa. Jadi tingkatan pertama itu Ta'aruf , sedangkan tingkatan terakhir dan tertinggi itu Itsar . Menurutku, tingkatan ini bisa dijadikan patokan untuk memberikan batas pertemanan kita.  Wait, aku coba jelasin dulu yaa.  Ta'aruf (Saling Mengenal) Pada tingkatan ini, kita mengenal nama seseorang serta ciri-ciri fisiknya (misal yang hidungnya mancung, matanya biru, tinggi, suaranya tegas, dll). Selain itu, juga tau alamat rumah, mengenal keluarga, mengetahui sifat dan karakter, tau pemikiran, visi dan misi, serta emosi (hanya sebatas tau).  Tafahum (Saling Memaham...