Sedotan Kertas
Awal bulan kemarin alhamdulillah diberi kesempatan untuk mengunjungi Bali yang kedua kalinya. Meskipun awalnya ragu akankah bisa menikmati perjalanan ini, ternyata di luar ekspektasi. I was happy.
Kalau dilihat dari gambar di post ini, bukannya view indah pantai di Bali atau suasana tempat wisata lain, tapi malah sedotan di kotak minuman. Yups. Memang yang akan kubahas kali ini bukan wisata di Bali, melainkan lifestyle masyarakat Bali yang sudah marak akhir-akhir ini.
Saat mengunjungi salah satu instansi dan diberikan suguhan snack, aku sedikit terkejut karena semua komponen pada kotak snack ini nggak ada plastiknya sama sekali. Ada jajanan dengan bungkus daun pisang, kacang rebus yang diwadahi kertas mini, serta teh kotak dengan sedotan kertas. Awalnya aku ragu apakah sedotan ini akan berfungsi dengan baik. Tapi, ternyata emang berfungsi, nggak ada teh yang tumpah ataupun merembes di sedotan. Kalau dilihat dari materialnya hampir mirip kayak kotak karton minuman pada kemasan susu, jus, atau teh kotak ini sendiri.
Waah bagus juga yaa idenya. Tapi, apakah dengan substitusi material sedotan dari plastik menjadi kertas merupakan solusi yang efektif?
Hmm, menurutku kalau untuk mengurangi sampah plastik, it's okay efektif. Tapi kalau untuk mengurangi sampah, i think no. Karena meskipun beda material, tetep aja kan dipakai sekali trus dibuang dan berakhir jadi sampah. Yaa, memang bener sampah dari material kertas lebih mudah terurai daripada plastik.
Good. Bali jadi provinsi yang menginspirasiku untuk berusaha minim sampah, ya paling enggak mengurangi walaupun belum bisa bener-bener istiqomah. Aku berharap suatu saat nanti di kotaku juga akan melakukan hal yang sama (yang concern sama masalah sampah) kayak yang udah dilakukan Bali.
Comments
Post a Comment