Posts

Showing posts from November, 2020

Batas Maritim Natuna

Image
Awal tahun ini, Indonesia sudah dihebohkan dengan masalah pelik Laut Natuna. Kalau dari berita yang kubaca, nelayan China dan armada lautnya masuk ke wilayah ZEE Indonesia di wilayah Natuna. Nah pas banget nih. Ilmu geodesi juga mempelajari tentang batas maritim atau batas laut lah sederhananya. Materi tersebut masuk dalam mata kuliah Survei Hidrografi dan diperdalam lagi pada mata kuliah Survei Batas Wilayah. Sebelum memasuki pembahasan tentang batas Laut Natuna ini, kita harus tau dulu apa itu laut teritorial, zona tambahan, dan pastinya Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pengertian semua hal itu ada di UNCLOS ( United Nations Convention on The Law of the Sea ) , yang merupakan Hukum Laut Internasional dan sudah diakui berbagai negara.  Animasi created by I Made Andi Arsana, Ph.D @matanajwa "Ada China di Natuna" Laut teritorial ( Territorial Sea ) - Pasal 3 UNCLOS → Laut milik suatu negara atau wilayah tertentu yang kalau mau melewatinya ada izin dari negara tersebut, negar...

Catatan Hati di Setiap Doaku

Image
Yaa yaa yaa... bulan Oktober lalu aku kalap banget sama buku. Dari dulu pengen beli buku seri catatan hati-nya Bunda Asma, tapi belum kebeli sampe sekarang. Akhirnya pas "agak stress" kemarin, aku beli deh totalnya empat buku, salah satunya buku ini, "Catatan Hati di Setiap Doaku". Sebenernya, buku ini tuh penulisnya bukan cuma Bunda Asma, tapi juga ada penulis-penulis lain yang turut berkontribusi. Kebanyakan tuh dari alumni Asma Nadia Writing Workshop gitu.  Pas baca tulisan di cover-nya, langsung makjleb (*orang jawa pasti tau kan ya artinya). Gini nih tulisannya, "Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya manakala mimpimu gulita atau harapan tak menemukan jalannya." ...Bersama-Nya tak ada jalan buntu... Di buku ini tuh ada banyak cerita tentang doa dari berbagai orang dengan berbagai ujian. Tentang keluarga, mimpi, penyakit, persahabatan, dll. Di sela-sela kisah perjuangan dengan doa, ada section "Catatan Asma Nadia".  Dari keseluruhan tuli...

It's Not About The Shark

Image
Buat opening blog ini, mending baca aja postingan ini pas aku kalap dan akhirnya beli buku ini. Hmm.. berarti buku ini tuh udah kuanggurin berbulan-bulan di rak yaah... wkwk.  Covernya yang bikin penasaran.... Oke baiklah. Sebelum bahas tentang isi kontennya, yang bikin aku makin tertarik buat baca itu adalah penerjemah buku ini dong. Tebak siapa coba?? Dia... Adalah... Kak Gita Savitri, masyaAllah.  Liat tulisan dalam kotak!! Nggak nyangka banget, ternyata Kak Gita juga jadi penerjemah buku. Mungkin freelance sih ya…. Oke. Karena ini buku non fiksi self improvement , langsung kukasih tau yaa.. poin2 yang ngena banget ke aku dan membuka perspektif aku terutama tentang masalah dan solusi.  Fokus pada solusi, bukan pada masalah. Seringkali jika ada masalah kita berfokus pada masalah yang dihadapi. Penulis memberikan contoh-contoh kasus tentang orang yang fokus pada masalah justru mengalami kegagalan. Contohnya, insinyur yang tidak pernah melihat contoh desain gagal akan m...

Akhirnya ke Toko Buku lagi...

Image
Keknya berkali-kali aku cerita di blog ini kalau aku tuh book lover/ pecinta buku/ maniak buku dan reading is my refreshing. Kalau temen-temen cewek lain sebagian besar suka belanja make up atau baju dan barang-barang fashion lainnya, aku lebih suka belanja buku. Suka banget. Nahh, karena pandemi ini agak ribet buat keluar rumah, jadi yaa beli bukunya via online.  Hari ini... setelah sekian lama sejak Kalap ini, akhirnya ke Toko Buku lagiii... yeayyy. Awalnya nggak ada rencana sama sekali buat ke toko buku. Tapi hari ini aku nganter sobat ambiz ke instansi yang deket sama toko bukunya. Ke instansinya cuma lima menit (karena ada satu dan lain hal) trus mampir ke toko bukunya hampir dua jam, masyaAllah. Emang sih, kita berdua juga suka buku jadi yaa.. lama bet keliling-kelilingnya. Hampir setiap section ditelusuri satu-satu.  Penasaran sama buku apa yang kuliat??? Ini niih, buku yang kuliat... wkwkwk Gampang banget emang buat nyenengin aku tuh. Ajak aja ke toko buku atau bazar ...

Belajar 9 jam nonstop?

Nggak ngerti lagi. Pengen cerita dan bilang aja. Belajar nonstop sangat tidak efektif dan hasilnya bakal kurang maksimal. Bayangin aja. Udah harus masuk meeting pukul 08.00 pagi, penyampaian materi sampe pukul 12.00, istirahat sejam sampe 13.00, lanjut lagi sampe 17.00 atau bahkan melewati Magrib. Kalau ditotal berarti 9 jam non stop. Allahuakbar.  Mungkin beberapa dari kalian menganggap biasa aja, tapi menurutku itu melelahkan. Sangat. Sampai saking lelahnya, otak ini udah nggak bisa lagi mencerna materi dengan baik. Mau mencatat udah mager banget. Ngantuk lagi. Sampe-sampe aku minta maaf sama beliau-beliau pengisi materi dalam hati,"Pak Bu, maaf ya saya izin menutup kamera dan tidur sejenak." Habis itu blas... tidur, bangun-bangun udah materi terakhir... wkwk.  Ntahlah aku juga bingung. Merasa berdosa karena nggak ndengerin materi. Bingung karena nggak ada rekaman video meetingnya juga. Tapi yaudahlah... emang kalau sistem belajar non stop gini aku tak sanggup.  Aku mem...