Menebar Jaring

Minggu-minggu ini lagi buanyak banget tugas pengganti UAS dan belajar buat UAS juga. Karena bosen banget dan udah rada susah mikir (alias butuh jeda sejenak), kuputuskan buat nulis blog aja. Oke, mungkin tulisan kali ini bakalan nggak jelas, ngalor-ngidul, atau bahkan mungkin nggak nyambung sama judul. Tapi gapapa lah, suka sukaku. 

Semenjak pernah merasakan "suka" dan "kagum" sama seseorang, tapi disadarkan Allah dengan diperlihatkan kalau dia bukan untukku... (hilih... wkwk), intinya dia deket sama orang lain. Aku jadi kembali "selektif" dalam menilai seseorang. Beneran deh, selama apapun berteman dan terlibat banyak kegiatan atau agenda bersama, meskipun rasanya kayak udah tau "banyak hal" tentang dia, kita nggak akan pernah bisa mengetahui "isi hati terdalamnya". Sedeket apapun kalian, sama sahabat, pasangan, bahkan sama orangtua dan saudara kandung. 

"Dalamnya lautan bisa diukur, dalamnya hati siapa tau."

Pernah denger peribahasa ini dari seseorang dan kupikir sekarang aku setuju. Yaa, meskipun ngukur bathymetri tetep sulit ya guys, apalagi menentukan landas kontinen di tengah samudera... wkwk. 

Dari banyak ngobrol sama sobat-sobat berpengalaman dan melihat beberapa kejadian di sekitar, aku sadar kalau sebagian besar laki-laki itu "menebar jaring", you know what I mean?? Mungkin dulu aku terlalu polos sampe terjebak di salah satu jaringnya, tanpa kusadari... hahahahahaha. Kalau sekarang mah ngakak. Ngomong-ngomong soal jaring, salah seorang dosenku ada yang pernah bercanda di kelas, "Semakin banyak jaring, maka semakin kuat. Mungkin yang cowok-cowok ini bisa coba kalau pas nyari cewek. Ya silakan dicoba saja, kalau saya tidak." *sekelas auto ketawa, tapi aku enggak. Batinku, "Nggak lucu kali itu Pak!". Bukannya terhibur, jujur aku malah kesel banget... hhhh. Perasaan cewek bukan buat dimainin yaa (sebenernya bukan cuma cewek sih, tapi setiap perasaan manusia)... pengen misuh-misuh tapi pas di kelas, wkwk yaudah membatin saja. Astaghfirullah...

ini contoh gambar jaring GNSS 
sumber: SNI 19-6724-2002 tentang Jaring Kontrol Horizontal

Pernah ngobrol sama salah seorang temen tentang laki-laki, trus ternyata aku juga baru ngeh dan baru sadar, kalau akhi-akhi yang terlihat alim bisa aja dia akhi-akhi trash (pinjem istilahnya Gitasav, artinya seorang laki-laki yang terlihat alim ternyata kelakuannya kayak trash... astaghfirullahal'adzim). Dulu, kupikir, setiap akhi-akhi yang rajin salat, lantunan ayat sucinya masyaAllah merdu banget kayak Imam Masjidil Haram (ya intinya bagus), bahkan ikut organisasi keislaman (Rohis misalnya) pasti akan menjaga interaksinya dan memberi batasan pada setiap lawan jenis. Tapi ternyata, ada loh (ingat, nggak semuanya yaa) yang pacaran dan bahkan menebar jaringnya nggak main-main, atau kalau anak muda jaman sekarang istilahnya "berkomitmen"... wkwk. Sejujurnya aku rada bingung, "berkomitmen" apanya woyy -_- orang jelas-jelas belum akad, pastilah nggak berkomitmen. 

Tapi, yang paling berbahaya nih yang tipe "menebar jaring", karena mereka akan baik sama banyak perempuan yang (mungkin) punya sesuatu yang diinginkannya. Jadi udah deket sama si A, tapi juga baik banget nih sama si B dan si C, tapi baiknya tuh beda gitu lho. Temen-temen pasti bisa ngerasain gimana punya temen yang emang baik sama semua orang, dan gimana punya temen yang menebar jaring (artinya baik cuma sama target jaringnya doang, paham kan??). Dan bahayanya lagi, mereka nih terlihat single alias kayak nggak deket sama siapapun, padahal udah pacaran atau bahkan "berkomitmen", cuma pengen aja menebar jaring lagi. Dan karena biasanya mereka terkenal sebagai "akhi-akhi", sudah sangat jelas bahwa mereka akan menyembunyikan kedekatannya dengan perempuan (biar tetep keliatan alim lah yaa, atau emang udah memunculkan citra diri sebagai orang yang nggak pacaran). 

Hati-hati. Seseorang yang terlihat single, belum tentu single guys... wkwkwk. 

Trus dari beberapa obrolan, justru akhi-akhi ini masuknya tuh alus banget, bikin nggak sadar. Karena mereka bukan tipe cowok bar-bar yang ngejar-ngejar cewek. Tapi dibuat nyaman dulu niiih, nahh habis itu alus banget kan masuk pdktnya. Jadi tetep nggak keliatan pdkt. 

Hmm... intinya aku kesel banget sama tipe-tipe cowok penebar jaring ini. Bisa nggak sih, kalian kalau mau deket sama cewek tuh satu aja dalam satu waktu. Aku tau, kalian pasti berpikiran mau menguji "calon istri" dulu trus kalau nemu yang cocok baru dinikahin. Tapi wait, nggak gitu caranya woyy... Meskipun nggak melakukan sentuhan fisik, yang kalian lakukan itu sentuhan "perasaan". Please, jangan jadi orang yang terlalu baik... wkwk biar nggak bikin baper. 

Aku yakin, kalian para penebar jaring akan membela diri juga. "Lhah, kan cewek juga berhak menerima atau menolak kehadiran kita. Mereka juga bisa deket sama beberapa cowok dalam satu waktu. Sama aja dong." Yoweslah karepmu. Memang kalau mindset-nya udah lain, nggak akan nyambung. Sama kayak sistem referensi koordinat. Aku pake SRGI2013, kamu pake DGN95. Ya sampe kapanpun nggak ketemu... bye.

Ntahlah... bukannya mendukung pacaran sebelum menikah, tapi aku lebih menghargai mereka yang publish pasangannya (minimal ke temen-temen deket). Supaya nggak dikira single, jadi kalau pas melakukan kebaikan itu nggak bikin baper orang. Se-sembunyi-sembunyi-nya relationship Maudy Ayunda & Jesse Choi aja temen-temen deket mereka tau.

Hmm.. aku juga kadang bingung sama diriku sendiri. Sek..., bukannya hubungan sebelum nikah itu harus disembunyiin yaa?? Hmm, ta'aruf & khitbah aja dianjurkan untuk disembunyikan, nah.. kalau nikah baru harus diumumkan.

Eh, tapi kan ini konteksnya untuk menjaga perasaan orang lain yang deket di sekitarnya, yaa nggak papa sih dikasihtau buat mereka yang deket gitu. Menurutku yaa... 

Pada intinya, wahai para penebar jaring. Sadarlah... apa yang kamu lakukan itu... Jahat! (wkwkwk, pinjem kalimatnya Cinta).


Astaghfirullahal'adzim

Astaghfirullahal'adzim

Astaghfirullahal'adzim

Astaghfirullahal'adzim

Astaghfirullahal'adzim

Comments

Popular posts from this blog

Apakah menikah harus berdasarkan cinta?

Suami idaman

Bapak