25/10/2022

Aku capek, tapi bukan capek fisik. Kepalaku tiba-tiba pusing karena nahan tangis. Sejujurnya, aku tahu, saat ini, aku sedang tidak baik-baik saja. Tapi setelah ditelaah masalahnya, ya masalah ringan yang aku percaya aku mampu melaluinya. Cuma kayak pusing aja, pengen ngomel-ngomel tapi sendirian... heuheuu. Pengen sambat. Udah sambat sih tapi belum puas... heuheuuu. Pengen sambat di medsos tapi takut negative vibes-nya nular ke temen-temen. Pengen nangis, tapi setelah ditelaah, masalahku itu ringan banget... Bukan karena aku membandingkan sama masalah orang lain yang lebih berat, tapi karena dulu aku pernah mengalami hal yang lebih berat dari ini dan aku bisa. 

Ya Allah... tolong kuatkan, tolong kuatkan. 

Minggu ini, barusan menyelesaikan challenge tadabbur Surat Al-Kahfi ayat 10 yang isinya doa ashabul kahfi waktu sembunyi di goa. Kayanya bener-bener ini Allah langsung mengingatkanku lewat kejadian-kejadian yang bikin aku kecewa, bahwa tetep harus inget Allah.

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

"(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

Meskipun udah nangis tapi belum puas, aku inget, Allah nggak akan pergi dari hamba-Nya. Mungkin aku memang harus melewati kejadian ini biar aku nggak lupa caranya berdoa. Seperti para pemuda Ashabul Kahfi yang tetep mengingat Allah meskipun terancam dibunuh, aku harus bisa paham hikmah yang ingin disampaikan Allah padaku. Dari tadi aku bilang, masalahku tuh ringan banget, tapi nggak ngerti kenapa rasanya pengen nangiss... mengsedih. 

Comments

Popular posts from this blog

Apakah menikah harus berdasarkan cinta?

Suami idaman

Bapak