The Psychology of Money
Meminjam buku ini di Perpustakaan FT udah lama banget, sampe perpanjangan 2x, untungnya masih bisa. Dari tahun lalu, banyak kali yang rekomendasiin buku ini sampe temenku ada yang nanyain, dikira aku dah punya. Aku pinjem buku ini pas lagi liburan semester, sebelum jadi rebutan anak-anak ntar... wkwkwk.
Suka banget sama buku ini karena emang modelnya storytelling, jadi ya bacanya mengalir gitu. Dan terutama, tiap bab itu sedikit dan langsung selesai. Maksudnya, kalo kita mau baca random juga bisa. Bahkan penulisnya juga bilang kalau dia "lebih suka membuat 20 poin pendek yang Anda khatamkan daripada satu buku panjang yang Anda tak selesaikan baca." Saking sukanya sama buku ini sampai aku ngasih tanda pakai sticky note-nya itu banyak banget dari awal buku sampai akhir buku.
![]() |
sticky note yang sangat banyak |
Dari keseluruhan buku ini pada intinya adalah:
Mengelola uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan dan lebih banyak berhubungan dengan perilaku. Bahkan perilaku sulit diajarkan pada orang-orang yang paling cerdas sekalipun.
Ada 20 bab di buku ini yang akan kurangkum per babnya.
01 Tak seorangpun gila Pengalaman
Pengalaman pribadi anda dengan uang barangkali menjadi 0,00000001% dari seluruh kejadian di dunia, tapi mungkin 80% cara kerja dunia menurut anda.
Jadi intinya pengalaman orang mengenai uang itu beda-beda. Hal itu yang akan membuat mereka memiliki pandangan yang berbeda juga terhadap uang, misalnya orang yang hidup di zaman Resesi atau mereka yang pernah mengalami krisis moneter, pasti beda pandangannya dengan mereka yang hidup di situasi aman, damai, tentram, sentosa, dan bahagia. Jadi bagaimana kita mengelola uang juga bukan tentang kecerdasan, pendidikan, maupun kecanggihan teknologi, tapi bagaimana nasib, kapan dan di mana kamu lahir itu juga berpengaruh terhadap pandanganmu terhadap uang.
Jadi penulis itu bilang kalau intinya setiap orang itu nggak ada yang salah. Intinya kita semua tuh nggak ada yang gila terhadap uang tapi itu dipengaruhi sama emosi kita dan pengalaman Kita sebenarnya. Karena semua yang masuk akal bagi kita tuh belum tentu itu masuk akal bagi orang lain. Jadi nggak bisa disamain keputusan keuangan antara satu orang dengan orang lainnya.
02 Keberuntungan dan Risiko
Tak ada yang sebagus atau sejelek kelihatannya.
Di sini penulis cerita tentang Bill Gates dan temannya yang mereka itu sama-sama pintar, sama-sama punya privilese, pokoknya hampir sama dalam berbagi hal, tapi nasib keduanya itu berbeda. Temen Bill Gates itu meninggal di usia muda setelah naik gunung. Intinya, kekuatan dan peluang yang sama belum tentu hasilnya sama, dipengaruhi oleh keberuntungan dan risiko yang terjadi di luar kendali kita.
Dampak tindakan kebetulan di luar kendali Anda, bisa lebih besar daripada tindakan yang Anda sengaja lakukan.
Di sini aku jadi makin sadar setelah baca bahwa peran Allah berpengaruh besar pada kehidupan kita. Risiko dan keberuntungan adalah dua hal yang kita nggak tahu dan nggak bisa kita kendalikan dari dalam diri. Semesta yang mendorong semua itu. Jadi intinya ya ada Allah yang berpengaruh dengan apapun yang terjadi di hidup kita.
Penulis juga bilang "hati-hati dengan siapa yang Anda puji dan kagumi, hati-hati dengan siapa yang Anda remehkan dan hindari" → Jangan menganggap 100% upaya memperoleh 100% hasil juga. Di sini penulis juga ngasih kalimat yang bagus banget menurutku dan dia tulis kalimat itu di surat yang ditujukan ke anaknya.
"Sadarilah bahwa tak semua keberhasilan disebabkan kerja keras dan tak semua kemiskinan disebabkan kemalasan."
Ada dua quotes yang berkebalikan dari Bill Gates dan pendapat penulis.
"Keberhasilan adalah guru yang payah membuat orang pandai berpikir dia tak bisa kalah." (Bill Gates)
"Kegagalan bisa menjadi guru yang payah karena membuat orang pandai berpikir keputusannya buruk padahal kadang mereka sekadar sial." (Morgan Housel)
Sekali lagi penulis menekankan "Penting adalah bahwa sebagaimana kita mengakui peran keberuntungan dalam keberhasilan dan peran risiko berarti kita harus memaafkan diri dan memberi peluang untuk pengertian ketika menilai kegagalan. Intinya tak ada yang sebagus atau sejelek dari yang kita lihat."
03 Tak Pernah Cukup
Ketika orang kaya berperilaku gila.
Dari bab ini aku belajar bahwa qana'ah atau merasa cukup itu benar-benar penting gitu jadi kayak aku ngerasa baca buku ini malah kayak mentadaburi ayat Quran dan apa yang diajarkan Allah gitu loh bener-bener kayak ternyata selama ini Allah tuh udah ngajarin semuanya cuma kita aja yang enggak mau belajar gitu.
Di bab ini diceritain tentang kisahnya Rajat Gupta dan Bernie Madoff. Mereka tuh orang kaya banget gitulah, tapi nggak pernah ngerasa cukup, selalu ingin lebih lebih dan lebih. Hal itu membuat mereka melakukan hal yang tidak sesuai moral, misalnya kecurangan-kecurangan atau bahkan menanam saham besar-besaran tapi dia nggak mikir ke depan karena pengennya tuh kayak lebih lebih lebih dan lebih, sampe mungkin mempertaruhkan kesejahteraan keluarga.
Tak ada alasan untuk mempertaruhkan sesuatu yang Anda miliki dan butuhkan, demi apa yang tak anda miliki dan tak anda butuhkan.
Misalnya pengen beli barang yang mahal dan mewah hanya untuk memberikan kesan yang baik kayak pengen dapat pujian atau kesan yang baik dari orang-orang gitu padahal sebenarnya semua itu nggak dibutuhin, apalagi kalau kita beli barang-barangnya yang justru mengorbankan dana kehidupan sehari-hari.
Jadi dia nulis hal yang harus kita ingat:
- keahlian keuangan tersulit adalah menjaga tiang gawang agar berhenti bergerak ⇒ jangan merasa seolah ketinggalan terus jd membuat kita mengejar sesuatu dg menanggung risiko lebih besar
- perbandingan sosial adalah masalahnya ⇒ intinya itu nggak bisa kita tuh memenangkan sebuah perbandingan sosial jadi kayak kalau gitu bandingin sama orang lain yang pasti mereka ada yang lebih kaya ada yang lebih bagus ada yang lebih dihormati ada yang lebih apa lebih-lebih Nah intinya cara untuk memenangkan perbandingan itu ya dengan tidak mengikutinya
- "cukup" tidak terlalu sedikit ⇒ cukup di sini maksudnya cukup terhadap sesuatu jadi kayak kita nggak usah berlebihan gitu, tapi juga nggak terlalu sedikit sampe kekurangan.
- ada banyak hal yang tak pernah layak diusahakan dengan menanggung risiko apapun potensi keuntungannya ⇒ Intinya kita jangan sampai mempertaruhkan sesuatu untuk hal yang keuntungannya itu belum tentu gitu loh, misalnya mempertaruhkan kehidupan kebutuhan keluarga untuk investasi, mereka nggak bisa makan tapi kita beli saham yang besar
Menggunakan uang anda untuk membeli waktu dan pilihan adalah manfaat gaya hidup yang sukar disaingi barang mewah.
04 Penumpukan Membingungkan
$81,5 miliar dari $84,5 miliar dharta Warren Buffet datang sesudah ulang tahunnya yang ke-65. Akal kita tak dibangun untuk menangani absurditas seperti itu.
Terkait keuangan ini, yang terbaik dilakukan adalah penumpukan, dan penumpukan itu bisa dilakukan kalau kita konsisten dalam jangka panjang. Investasi belum tentu tentang kita dapat hasil yang besar karena biasanya kalau kita investasi itu keuntungan besar cuma didapat sekali-kali, tapi yang penting adalah bagaimana mendapat hasil yang lumayan dan bisa diandalkan serta dapat diulang-ulang selamanya. Jadi penumpukannya itu bisa sampai besar banget. Dan kalau misal kebalikannya kita bisa meraih hasil yang besar tapi itu nggak bisa dipegang jangka panjang itu malah bisa bikin kita rugi besar juga.
05 Menjadi Kaya vs Tetap Kaya
Investasi bagus bukan hanya membuat keputusan bagus melainkan secara konsisten tidak membuat kesalahan besar.
"Mendapat uang itu satu hal. Menjaganya itu lain cerita."
Nah kalau mendapatkan uang itu perlu pengambilan resiko dan optimis, namun kalau untuk urusan menyimpan uang itu butuh kebalikannya, yaitu meminimalisir risiko, kerendahan hati, serta rasa takut atas kehilangan dengan cepat.
Pola pikir bertahan di dunia nyata intinya adalah mengapresiasi tiga hal ini:
- Lebih daripada hasil besar, saya ingin kuat secara finansial. Dan jika saya kuat, saya bisa berpikir mendapat hasil terbesar, karena saya akan bisa bertahan cukup lama sehingga penumpukan menghasilkan keajaiban.
- Berencana itu penting tapi bagian terpenting tiap rencana adalah merencanakan rencana yang tak berjalan sesuai rencana.
- Kepribadian seperti barbel -optimis mengenai masa depan tapi paranoid terhadap apa yang akan menghalangi Anda mendapatkan masa depan itu- vital.
06 Anda Menang Undian
Anda bisa salah di separuh dari semua keputusan dan masih untung.
"Keberhasilan Anda sebagai investor akan ditentukan oleh bagaimana menanggapi beberapa momen mengerikan, bukan bertahun-tahun yang dihabiskan dengan lancar."
"Bukan soal benar atau salah" yang penting George Soros pernah berkata melainkan "berapa banyak uang yang Anda dapat kalau Anda benar, dan berapa banyak uang yang hilang kalau Anda salah"
07 Kemerdekaan
Kendali atas waktu anda adalah dividen terbesar yang bisa diberikan uang.
Intinya itu nilai uang sebenarnya bukan dari kemampuannya beli banyak barang, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan uang itu untuk mengendalikan waktu. Jadi kita punya kendali atas waktu yang kita punya, karena secara umum kebahagiaan itu adalah bagaimana kita bisa mengendalikan waktu kita sesuai dengan keinginan kita. Misalnya kita kan kerja nih terus pengen liburan gitu, kita bisa liburan tanpa bingung kita dapat uang dari mana. Bisa cuti kerja tanpa bingung besok makan apa. Misal yang lain, kalau kita lagi sakit bisa dengan mudah cuti tapi kita masih tetap punya uang buat kita makan dan kehidupan sehari-hari.
Inti kebahagiaan itu sebenarnya dari waktu sih, kayak misalnya kita melakukan sesuatu hal yang kita suka dan kita emang passionnya di bidang itu. Tapi kalau jadwalnya berantakan keteteran itu akan membuat kita juga nggak bahagia menjalaninya. Jadi kelonggaran waktu, kebebasan kita mengatur waktu, dan mengendalikan waktu adalah inti utama yang memicu kebahagiaan.
"Nilai intrinsik terbesar uang dan ini sangat jelas adalah kemampuannya memberi Anda kendali atas waktu anda untuk mendapatkan kemerdekaan dan otonomi sedikit demi sedikit dari aset yang tak dihabiskan sehingga memberi Anda kendali lebih besar atas apa yang Anda bisa lakukan dan kapan Anda bisa melakukannya."
08 Paradoks Orang dalam Mobil
Tak ada yang lebih terkesan dengan harta Anda dibanding anda sendiri.
Penulis mengibaratkan belanja barang mewah, misalnya mobil, tidak akan membuat orang lain terkesan, melainkan diri kita sendiri yang terkesan. Orang-orang itu kagum bukan terhadap diri kita tapi terhadap mobil mewah yang kita naiki. Padahal kan biasanya tujuannya untuk mendapatkan impresi orang lain terhadap diri kita yang bisa mampu beli mobil, tapi sebenarnya orang itu nggak menganggap kamu gitu loh. Dia cuma memandang mobilnya bukan kamunya. Yang di pikiran mereka bukan "wah ini pasti pemiliknya kaya raya, hebat, keren". BUKAN. Yang mereka pikir saat melihat mobil mewah biasanya adalah "aku harus berusaha keras supaya aku juga bisa beli mobil itu".
09 Kekayaan adalah Apa yang Anda Tak Lihat
Membelanjakan uang untuk memamerkan betapa banyak uang yang Anda miliki adalah cara tercepat memiliki lebih sedikit uang.
"Tak ada cara cepat merasa kaya dibanding membelanjakan banyak uang untuk membeli barang-barang bagus. Namun cara menjadi kaya adalah membelanjakan uang yang anda miliki dan tak membelanjakan uang yang tak anda miliki" (investor Bill Mann)
Dunia penuh orang yang tampil sederhana tapi sebenarnya memiliki kekayaan dan orang yang tampil kaya tapi hampir bangkrut.
10 Menabung Uang
Satu-satunya faktor yang bisa Anda kendalikan menghasilkan salah satu hal yang benar-benar penting. Betapa menakjubkan.
Buat jadi kaya itu sebenarnya nggak berhubungan sama pendapatan/gaji/hasil investasi, tapi lebih berhubungan dengan tabungan yang kita miliki.
Sebenarnya kita bisa disebut kaya kalau kita masih punya uang sisa setelah kita belanja. Bukan dari seberapa banyak kita bisa belanja karena dengan belanja kan kamu udah nggak punya uang lagi karena uangnya dibuat belanja, tapi lebih ke seberapa banyak uang yang kamu simpan setelah kamu belanja.
Kekayaan itu juga relatif terhadap kebutuhan kita sendiri kebutuhan kita masing-masing, dan di atas tingkat pendapatan tertentu sebenarnya yang kita butuhkan itu hanyalah apa yang ada di bawah ego. Jadi yang penting kalau kebutuhan dasar kita udah terpenuhi, ya udah cukup. Makanya kemampuan orang menabung itu bisa lebih dikendalikan daripada yang biasa diduga. Kita bisa menabung seberapa pun dan nggak perlu alasan apapun untuk menabung. Nabung ya nabung aja dan tabungan itu membuat kita bisa mengendalikan atas waktu kita. Nah itulah keuntungan dari uang. Saat kita mau jalan-jalan, udah punya tabungannya. Kita mau resign kerja karena udah capek, masih punya uang untuk kehidupan kita. Itulah kekayaan yang sebenarnya.
11 Masuk Akal > Rasional
Berusaha lebih banyak masuk akal itu lebih ampuh daripada mencoba jadi rasional tanpa perasaan.
Dalam mengambil keputusan keuangan dipengaruhi oleh emosi yang kita punya, jadi jangan sampai kita mengambil keputusan keuangan yang secara rasional itu benar, tapi tidur kita nggak tenang. Lebih baik mengambil keputusan keuangan itu yang sesuai sama diri kita masing-masing sesuai dengan emosi kita dan gimana kita bisa tidur tenang di malam hari gitu loh dengan keputusan yang telah kita ambil.
12 Kejutan!
Sejarah adalah studi perubahan yang ironisnya digunakan sebagai peta masa depan.
Di bab ini intinya jangan beranggapan bahwa sejarah itu bisa kita gunakan untuk prediksi masa depan. Biasanya kan ilmuwan/peneliti memperkirakan masa depan dengan melihat pola sejarah yang sebelumnya telah terjadi. Tapi terkait dengan keuangan, seringkali sejarah menyesatkan karena biasanya hal yang terjadi benar-benar berubah dan belum pernah dialami di kejadian sebelumnya. Jadi emang nggak bisa kita memprediksi kalau masa depan itu akan sama dengan sejarah yang pernah dilewati.
Jadi pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dunia itu mengagetkan.
13 Ruang untuk Kesalahan
Bagian paling penting semua rencana adalah merencanakan rencana Anda yang tak berjalan sesuai rencana.
Di bab ini kita dijelasin bahwa kita perlu ngasih ruang kesalahan. Kalau misalnya gagal, kita nggak bener-bener hancur. Jadi kita harus juga mempertimbangkan gimana perasaan dan emosi kita serta orang-orang yang kehidupannya berpengaruh dari keputusan keuangan yang kita ambil. Jangan sampai kita investasi besar-besaran tapi nggak mikirin efek jangka panjang jika investasi itu gagal. Jangan sampai keluarga kita ikut menanggung risiko investasinya.
"Titik kegagalan paling besar dalam hal uang adalah hanya mengandalkan satu gaji untuk mendanai belanja jangka pendek tanpa tabungan untuk bantalan antara belanja masa kini dan belanja masa depan." (TABUNGAN DANA DARURAT)
Menurutku di bab ini lebih ke dana darurat ya jadi kayak tabungan yang kita sisihkan untuk hal-hal yang tidak terduga gitu. Misal ada rencana yang gagal atau hal lain yang tidak dapat kita kendalikan, masih nggak hancur banget gitulah. Jadi intinya paling penting itu merencanakan rencana yang tidak berjalan sesuai rencana.
14 Anda akan Berubah
Perencanaan jangka panjang lebih sukar daripada yang dibayangkan Karena tujuan dan keinginan orang berubah seiring waktu.
Dua hal yang perlu diingat saat kita berpikir tentang keputusan jangka panjang:
- menghindari ujung-ujung ekstrem perencanaan keuangan ⇒ jadi jangan yang bikin kita optimis banget atau pesimis banget gitu ya, tengah-tengah aja
- bisa terima kenyataan kalau misalnya suatu saat berubah pikiran ⇒ jadi kita nggak menyesal-menyesal amat dalam mengambil keputusan itu
15 Tidak Ada yang Gratis
Segalanya punya harga tapi tak semua harga tampil di label.
Ada quotes bagus di bab ini yang pernah dikatakan oleh Jeff Immelt (mantan CEO General Electric) yaitu "tiap pekerjaan itu kelihatannya gampang bila bukan kamu yang melakukannya".
Di bab ini intinya nggak ada yang gratis, baik itu barang (harus beli pakai uang), maupun keuntungan investasi. Jadi kita jangan berharap untuk untung aja. Tiap investasi itu kan pasti naik turun ya, nah ketidakstabilan itu termasuk suatu harga dari investasi. Jangan anggap ketidakstabilan investasi itu sebagai suatu hal yang membebani tapi lebih ke harga yang harus dibayar.
Keuntungan itulah sesuatu dari harga yang telah kita bayar. Tapi kan memang di dunia investasi itu nggak ada yang namanya klaim kalau kamu akan rugi segini untuk mendapatkan untung segini. Nggak ada. Karena dia tidak ada di dalam label harga sebuah saham atau investasi.
16 Anda dan Saya
Hati-hati kalau mengambil petunjuk finansial dari orang-orang yang melakukan permainan yang berbeda dengan Anda.
Intinya dalam pengambilan keputusan keuangan itu jangan meniru perbuatan orang lain. Karena kita punya sifat yang berbeda masing-masing orang. Kalau dalam bahasa investasinya, ada yang namanya profil investor yang meliputi:
- konservatif → takut mengambil risiko
- moderat → sedang
- agresif → berani ambil risiko untuk hasil besar
17 Godaan Pesimisme
Optimisme kedengaran seperti penawaran penjual. Pesimisme kedengaran seperti seseorang yang mencoba membantu anda.
Jadi emang di banyak hal itu orang yang optimis, yang menggebu-gebu, sering banget dianggap gila; tapi orang yang pesimis, yang takut risiko, yang mbilangin "kamu hati-hati bla bla bla bla bla bla bla" itu akan dianggap lebih rasional. Memang banyak orang yang lebih pesimis terhadap keuangan karena uang berpengaruh ke kehidupan dan banyak orang yang lebih takut gagal/rugi daripada yang pengen keuntungan besar. Secara umum, kita akan lebih senang kalau nggak rugi daripada nggak untung → nggak papa nggak untung yang penting nggak rugi.
Jika sesuatu hal yang dikhawatirkan oleh seorang pesimis itu nggak terjadi, maka dia akan seneng banget. Misalnya kan diprediksi tahun 2023 ini ada resesi, jadi orang-orang udah siap-siap tuh, pesimis kan pasti, jadi siap-siap nabung bla bla bla. Ternyata 2023 itu Alhamdulillah nggak resesi, dan mereka seneng pasti, karena hal yang dikhawatirkan itu nggak terjadi.
18 Ketika Anda akan Percaya Apa Saja
Daya tarik fiksi, dan mengapa cerita lebih kuat daripada statistik.
Inti bab ini adalah, story telling lebih menarik dibandingkan statistik yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dll. Seorang akan lebih percaya kalau misal suatu hal itu diceritakan orang lain (karena berpengaruh sama emosi dan perasaan juga), daripada hal-hal eksak yang dijelaskan secara statistik. Itulah kenapa psikologi dan uang adalah hal yang berkaitan. Keputusan-keputusan keuangan kita akan lebih banyak dipengaruhi oleh psikologi dan perasaan, daripada statistik. Orang akan lebih memilih merasa tenang, daripada harus memutuskan sesuatu yang dalam statistik benar, tapi tidak tenang.
Ada quote bagus di bab ini yaitu menyadari seberapa banyak yang Anda tak ketahui berarti menyadari betapa banyak hal di dunia yang di luar kendali anda dan itu sukar diterima.
19 Bersama-sama Sekarang
Apa yang kita sudah pelajari mengenai psikologi uang Anda sendiri.
Bab ini merupakan kesimpulan dari keseluruhan isi buku dan saran dari penulis untuk membantu kita dalam membuat keputusan terkait dengan uang.
- Usahakan bersikap rendah hati ketika keadaan baik dan memaafkan atau welas asih ketika keadaan buruk.
- Kurangi ego, tambah kekayaan.
- Kelola uang Anda dalam cara yang membuat Anda bisa tidur pada malam hari.
- Jika Anda ingin mendapat hasil lebih baik sebagai investor, hal paling dahsyat yang Anda bisa lakukan adalah memperpanjang cakrawala waktu.
- Santai saja dengan banyak kesalahan. Anda bisa keliru dalam setengah dari semua kesempatan dan tetap untung.
- Gunakan uang untuk mendapatkan kendali atas waktu Anda
- Jadilah lebih baik hati, jangan pamer.
- Menabung. Menabung saja. Tak perlu alasan khusus untuk menabung.
- Temukan biaya keberhasilan dan bersiaplah membayarnya. Karena tidak ada hal baik yang gratis.
- Junjung tinggi ruang untuk kesalahan.
- Hindari ujung-ujung ekstrem sebuah keputusan keuangan.
- Sebaiknya Anda suka risiko karena seiring waktu, ada imbalannya. Namun Anda harus paranoid dengan risiko merusak karena itu akan membuat Anda tak bisa mengambil risiko masa depan yang ada imbalannya.
- Ketahui permainan yang Anda lakukan, dan pastikan tindakan Anda tak dipengaruhi orang yang permainannya berbeda.
- Hormati ketidakrapian. Tidak ada jawaban yang benar, hanya ada jawaban yang ampuh.
20 Pengakuan
Psikologi uang saya sendiri
Intinya apa yang ampuh untuk satu orang, belum tentu ampuh untuk orang lain. Pada bab ini penulis menceritakan tentang keputusan-keputusan keuangan yang ampuh untuk dirinya.
Tujuan penulis : Hanya melakukan pekerjaan yang disuka dengan orang yang disuka pada waktu yang diinginkan selama yang kita mau.
Intinya tujuan penulis itu lebih ke kemandirian keuangan bukan kayak memiliki keuntungan yang sebesar-besarnya. Penulis tetap kerja, tetap punya penghasilan, tapi membelanjakan kebutuhan sehari-harinya sesuai kebutuhan aja, nggak berlebihan. Jadi dia tetap bisa nabung sampai beli rumah cash tanpa KPR dan itulah yang membuat dia lebih bahagia. Mungkin dia bisa dapat rumah dengan cepat pake skema KPR (utang) yang meskipun bunganya itu rendah, tapi dia takut dihantui oleh utang dan malah bikin nggak bisa tidur nyenyak tiap malam.
Bintang lima buat buku ini ⭐⭐⭐⭐⭐
Comments
Post a Comment