Ph.D Parents Stories & Ph.D Parents Stories 2

Buku ini karya Pak Ario Muhammad, Ph.D. yang juga idolaku dan inspirasiku buat lanjut sekolah sampai S3. Menurutku nih, beliau itu versi cowoknya Dewi Nur Aisyah, Ph.D. Mereka berdua sama-sama Ph.D Parents yang sekolah bareng pasangan masing-masing di Inggris. 

Lengkaplah role model ku dengan melihat mereka berdua dan membaca buku-buku karya mereka. Belajar, berumah tangga, mendidik anak dan berkarya bisa dilakukan bersamaan. MasyaAllah. Pengen banget kayak mereka. 

Balik lagi ke bukunya. Buku Ph.D. Parents Stories ini ada dua seri. Isi bukunya cukup ringan untuk dibaca dan mudah dipahami menurutku. Dan banyakk banget insight yang bisa didapet setelah baca, terutama tips-tips seputar parenting

Satu hal yang menurutku jadi inti buku Ph.D. Parents Stories yang pertama dan juga ada di buku Awe-Inspiring Us nya Dewi Nur Aisyah, yaitu "Mendidik anak dimulai sejak memilih pasangan hidup." Ya bener sih, pendidikan anak tuh ya dari kedua orangtuanya, bapaknya dan ibunya. Jadi, kerjasama antara bapak dan ibu dalam mendidik anak sangatlah penting. 

Untuk review kali ini, aku bakal sebutin aja beberapa insight yang kudapet dari kedua buku ini.


Ph.D. Parents Stories (Menggapai Mimpi Bersama Pasangan Hidup)

  • Sebagai seorang Ph.D Parents yang punya banyak agenda, manajemen waktu efektif adalah kuncinya. "Kuncinya terletak bukan pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu Anda." (Stephen R. Covey)
  • Hal-hal non teknis yang bisa jadi introspeksi diri dalam hal manajemen waktu:
    • Malas jangan dipelihara → kalian semua pasti udah tau memang "MALAS" harus dihindari kalau mau produktif.
    • Jadilah morning person → maksudnya jadi orang yang melakukan berbagai hal pada pagi hari sehingga sangat jarang begadang. yups, kalau ini keknya udah jadi kebiasaanku.. emang kurang bisa begadang dan lebih memilih bangun lebih awal.
    • Tiap orang berbeda-beda, tapi gunakan standar berikut untuk menjaga kualitas manajemen waktu:
      1. Tidur yang cukup (6-8 jam)
      2. Olahraga teratur (minimal 3x seminggu, 1 jam per sesi)
      3. Hiburan yang memadai
      4. Asupan makan yang baik
      5. Amalan harian berkualitas
  • Tips parenting:
    1. Kenalkan karakter-karakter dan aturan sejak dini, ketika anak mulai mengerti.
    2. Orangtua harus bersinergi → sebelum mendidik anak, orangtua harus punya mindset yang sama bagaimana cara mendidik anak-anak. (sering-sering ngobrol dan diskusi)
    3. Harus ada aturan yang jelas di rumah → tanpa ada aturan yang jelas, anak bisa jadi liar dan tak terkendali.
    4. Disiplin melakukan reward dan punishment → kalau berprestasi kasih hadiah, kalau melakukan kesalahan beri hukuman, tapi hukuman yang mendidik (misalnya: reflection room). Jadi, saat anak melakukan kesalahan, dia akan memasuki ruangan atau pojok ruangan khusus untuk merefleksikan kesalahannya. Orangtua cukup mengawasi atau kalau lingkungan aman (tidak ada benda berbahaya) bisa ditinggal di ruangan itu. Setelah itu baru dijelaskan apa kesalahan anak dan mengapa mereka tidak boleh melakukannya. 


Ph.D. Parents Stories 2 (Ayah Under Construction)

Pendidikan karakter untuk anak harus kita tanamkan sejak dini. Ada beberapa pendidikan karakter yang menurut penulis sangat penting ditanamkan ke anak-anak dan dijelaskan di buku kedua ini. Nah, jadi untuk buku kedua ini aku bakal share insight yang ada di Bab 5 aja yaitu tentang pendidikan karakter.

  • Pengendalian Diri (self control)
    • Pengendalian diri ini sangat penting ditanamkan sejak dini karena memang perlu pembiasaan. Seseorang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri, insyaAllah di masa depan akan mudah dalam menjalani kesehariannya. 
    • Salah satu cara yang dicontohkan penulis dalam mendidik anaknya untuk mengendalikan diri adalah dengan memberikan tantangan atau syarat (membereskan mainan/ membersihkan kamar/ dkk) sebelum menonton video YouTube atau bermain game.
  • GRIT
    • Hal lebih detail mengenai grit bisa dibaca di buku berjudul sama karya Dr. Angela Duckword. Sebenernya ni aku udah punya tapi belum kebaca... wkwk. Beberapa kali penulis menyarankan untuk baca buku ini, jadi aku berpikir kalau buku ini isinya pasti bagus. 
    • Grit ini adalah gabungan antara passion dan determinasi yang tinggi dalam belajar. 
    • Karakter grit ini penting untuk ditanamkan pada anak agar mereka dapat mengembangkan talentanya. 
    • Caranya: membuat proyek penting dalam keluarga (the Hard Thing Project). Proyek ini harus dijalankan seluruh anggota keluarga dan menjadi pilihan masing-masing (bukan paksaan). Pastikan aktivitasnya dijalankan minimal 1 sampai 2 tahun secara konsisten. Contoh: Orangtua punya proyek menuntaskan S3, anak punya proyek belajar badminton, dll.
  • TRICK
    • Trust → percaya pada anak dengan memberikan kesempatan mereka untuk berpendapat dan bisa diskusi bersama, sehingga anak tidak terkungkung dengan sesuatu tanpa diskusi yang memadai.
    • Respect → saling menghormati perbedaan.
    • Independent → mandiri dalam belajar
    • Collaboration → kerjasama  dibutuhkan karena manusia terlahir sebagai makhluk sosial, maka penting untuk ditanamkan pada anak-anak.
    • Kindness → berbagi kebaikan.
  • Konsisten
    • Seorang yang konsisten dalam belajar atau melakukan suatu hal, akan bisa lebih bertahan dalam kesuksesan daripada yang tidak konsisten. Oleh karenanya, karakter ini penting ditanamkan ke anak-anak. 
    • Tugas orangtua yaitu memastikan anak tidak jenuh dengan proses belajar.

Sebenernya apa yang kutulis di atas lebih kek ringkasan yaa daripada review... hehe. But, it's okay. 

Bintang 5 buat kedua buku ini.

PPS 1 ⭐⭐⭐⭐⭐
PPS 2 ⭐⭐⭐⭐⭐

Comments

Popular posts from this blog

Apakah menikah harus berdasarkan cinta?

Suami idaman

Bapak