Kenapa perempuan dandan?
Keknya ni mula-mula aku harus cerita dulu kenapa bisa bikin postingan ini... wkwk.
Sedikit curhat, mahasiswa tingkat akhir di Departemenku wajib mengikuti matrikulasi mata kuliah Basic Science meliputi Fisika III, Kimia, Biologi, Statistika II, serta Trigonometri dan Geometri. Jadi, total ada 13 SKS yang ditempuh selama 6 minggu saja. Tentunya full day dan jadwalnya padat bahkan sampai Sabtu.
Anyway... segitu aja curcolnya. Tapi meski begitu, ada matkul yang menarik dan aku sih nggak nyesel karena dosennya asik dan kompeten, yaitu Biologi. Materi yang dipelajari tentunya yang masih ada kaitannya sama Teknik, yaitu materi Ekologi. Waah... seru sih ini. Dosen-dosennya sering ngasih video-video, diskusi, games seru, pokonya ini matkul paling seru selama Matrikulasi ini.
Waitt... ini beberapa videonya yang bikin pikiran terbuka. Apalagi akhir-akhir ini aku cukup concern sama permasalahan alam dan lingkungan, pernah juga semester 7 dapet mata kuliah AMDAL, trus tahun lalu heboh banget soal RUU PKS yang salah satunya tentang AMDAL dan lingkungan gitu... so videonya bakal seru kalau ditonton.
Technology is not going to save us, ecology will!
Okee lanjut... setelah bahas ekologi, lingkungan, perilaku hewan, spesies kunci, dll. Ada penjelasan tentang fungsi bulu merak jantan, yaitu untuk menarik betinanya. Nah... trus dosenku ngasih pertanyaan diskusi buat minggu depan.
"Kenapa perempuan berusaha menarik laki-laki? (misalnya dengan dandan, dll)?"
Waah... jiwa-jiwa penasaranku muncul dong... iya yaa.. kenapa lebih banyak perempuan yang dandan (maksudnya memperhatikan penampilan gitu yaa) daripada laki-laki. Kucari deh tuh di google.... eh.. malah nemunya tips and trick mendapatkan cowok idaman... ealah.. nggak nyambung.
Dari nyari di google biasa sampe nyari jurnal ke google scholar, science direct dan semacamnya. Dari nyari di artikel biasa sampe nemu video2 youTube. Trus pas nyari tentang hubungan perempuan sama ekologi, malah nemu tentang Ecofeminism. What?? Baru tau aku.. I think ntar harus baca2 lagi supaya paham.
Oke lanjut..
Kenapa perempuan dandan?
Berdasarkan artikel dan jurnal yang kubaca, serta beberapa video yang kutonton, alasan perempuan dandan itu nggak ujug-ujug karena dia sendiri pengen dandan. Ya tau sendirilah... banyak yang bilang "beauty is pain" and it's true. Ngapain coba rela "bersakit-sakit" demi dibilang "cantik" doang. Semua bermula dari yang namanya Beauty Standard. Seorang perempuan dianggap cantik kalau sesuai sama standar masyarakat tempatnya tinggal. Tiap wilayah punya standar kecantikannya masing-masing. Dan standar kecantikan juga nggak tiba-tiba muncul begitu saja. Dibalik adanya standar kecantikan, ada sekelompok orang berkuasa yang menciptakannya.
Siapa dia? Ternyata setelah penelusuran, beauty standard nggak jauh-jauh sama Patriarki. Karena laki-laki dianggap lebih berkuasa dan perempuan dianggap manusia kelas kedua. Jadi ya suka-suka laki-laki dong yang mengatur kehidupan sosial masyarakat. Seperti yang kita tahu, laki-laki itu makhluk visual, jadi ketertarikannya bermula dari "melihat". Dan perempuan jadi salah satu objek visualnya. Pastilah.. tiap laki-laki suka melihat perempuan cantik. Dan perempuan dianggap jadi perempuan seutuhnya setelah dia menikah, mendapatkan suami idaman yang mapan, tampan, dan penyayang. Dan supaya dipilih oleh laki-laki idamannya, perempuan jadi berlomba-lomba untuk cantik, dandan adalah salah satu caranya.
Karena perempuan itu biasanya dianggap tinggi derajatnya kalau menikah dengan laki-laki yang derajatnya juga tinggi (Maksudnya tuh kek dia dilihat dari suaminya gitu lho.. bukan dari dirinya sendiri. Kek kamu istri siapa? Bukan kamu siapa?), jadi ya pastilah banyak perempuan yang berusaha menarik laki-laki yang sesuai sama idamannya. Begitu intinya...
Terus aku juga baca jurnal yang judulnya "Why women use makeup: Implication of psychological traits in makeup function". Ini jurnalnya kek niat gitu lho.. penelitiannya melibatkan banyak responden dan diteliti secara kuantitatif juga. Korichi, et al (2007) menyimpulkan bahwa seorang perempuan make-up alias dandan itu untuk mengurangi dampak negatif dan/atau meningkatkan efek positif yang berhubungan dengan citra diri dan hubungannya dengan lingkungan sekitar. Intinya siih kalau sepemahamanku, dia dandan buat orang lain, bukan dirinya sendiri. Dandan karena memang tuntutan.
Oh iyaa.. mau tambahin cerita dikit tentang dandan ini. Sebenernya sih uwe udah merasa cantik meskipun nggak make-up yaa.. wkwk (emang saia sangat pede yaa.. wkwk). Tapi, kalau misal kita (perempuan) nggak make-up waktu acara-acara tertentu, misal: nikahan orang, wisuda, pengajian, dkk pasti deh tuh diomongin. Kecuali kalau cuma rewang (bantu-bantu masak, dkk gitu yaa). Seminimalnya pake bedak dan baju bagus. Katanya sih itu sebagai wujud menghormati tuan rumah (klo pas jadi tamu) atau menghormati tamu (klo pas jadi tuan rumah). Trus aku pernah juga diceritain temenku yang habis Kerja Praktik. Katanya salah satu Ibu (orang kantornya) bilang ke dia kalau ke kantor seminimalnya pake make-up bedak sama lipstik (meskipun tipis aja gapapa), biar kelihatan fresh dan siap kerja gitu lho.
Sejak saat itu.. aku mulai latihan dandan.. wkwk. Ya yang basic aja sii.. kek bedak sama perona bibir gitu. Meskipun uwe udah merasa cantik, tetep aja omongan orang tuh ngaruh ke mental. Trus karena uwe ingin memulai lifestyle minimalism, jd beli produk make-up yg bisa buat eyeshadow, blush on, dan lipstick (3 in 1). Ini antara males sama minimalis siih.. wkwk.
Ya begitulah.
Jadi, kenapa perempuan dandan?
Karena ada sistem patriarki dan tuntutan lingkungan sekitar.
*Dosenku yang memberikan pertanyaan tersebut juga menjawabnya dengan: "adanya patriarki". Jadi bukan karena mempertahankan hidupnya kayak burung merak (soalnya klo merak kan karena insting reproduksi dan mempertahankan spesiesnya yaa), tapi karena sosial.
Comments
Post a Comment