Geodesi? Ilmu apakah itu?
Tahun 2018 lalu, tepatnya saat semester 3 sarjana, pernah dapet tugas bahasa Indonesia untuk membuat artikel tentang Geodesi secara kelompok. Waktu itu sih aku sekelompok bertiga sama Affan & Arsad (temen angkatanku Geodesiap). Karena lagi bersihin harddisk dan menemukan tugas artikel ini, kayaknya lebih baik ku posting saja di blog. Why?? Karena sampe sekarang pun, setelah lanjut studi lagi, masih banyak orang yang tidak paham apa itu Geodesi dan Geomatika. Bahkan baru pertama kali denger, salah satunya mbak tetangga kosku sekarang. Hmm...
ini tanggal yg tertera di file-nya |
Anggota Kelompok (Kelompok 8 Kelas B):
Affan Rivandi
Arsad Novandra
Wening Aisyah F. K.
GEODESI? ILMU
APAKAH ITU?
Tahukah Anda tentang jurusan Teknik Geodesi? Atau mungkin Anda berpikir bahwa Geodesi sama halnya dengan Geologi atau Geografi? Mungkin bagi orang yang tidak berkecimpung pada dunia kebumian atau tidak memiliki relasi dengan jurusan tersebut akan bingung. Meskipun Geodesi sama-sama membahas tentang bumi, namun kajiannya berbeda dari Geologi maupun Geografi dan berbagai jurusan dengan awalan “geo” lainnya. Ketidakpahaman akan Geodesi membuat sebagian besar dari kita tidak tahu apa yang sudah diberikan ilmu geodesi sejauh ini. Tanpa disadari penerapan ilmu geodesi sudah pernah kita lakukan. Mengapa kami bisa berkata bahwa penerapannya sudah kita lakukan? Karena Geodesi sudah ada di sekitar kita. Pada dasarnya, ilmu geodesi adalah ilmu tentang peta dan pengukuran bumi. Apakah kalian merasa pernah menggunakan peta? Nah, di sinilah penerapan dari ilmu geodesi. Pasti sebagian besar dari pembaca menggunakan peta dalam berbagai aplikasi seperti ojek online. Apakah kalian pernah ditanya oleh driver ojek online yang masih kebingungan membaca peta? Kemudian kalian memberikan petunjuk dengan suatu tempat atau suatu tanda. Di sinilah salah satu ilmu geodesi tanpa disadari diterapkan yaitu navigasi.
Navigasi adalah
salah satu contoh penerapan ilmu geodesi pada bidang transportasi, apakah di
bidang lain ada penerapan ilmu geodesi? Banyak sekali bidang-bidang yang
menerapkan ilmu geodesi. Contohnya adalah bidang ekonomi. Apa hubungannya
ekonomi dan geodesi? Pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya dalam
memerangi kemiskinan. Tentunya untuk efisiensi, dibutuhkan peta persebaran
warga kurang mampu di suatu daerah, agar bantuan yang diberikan kepada warga
kurang mampu lebih terorganisir.
Di balik pembuatan
jalan, jembatan, pertambangan, pipa bawah laut, navigasi dan lainnya membutuhkan
ahli di bidang ini sebagai pembuat petanya. Selain bidang ekonomi pada contoh
di atas, kependudukan, perikanan, pertanian, kehutanan, bahkan politik juga membutuhkan
peta sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Menurut Ir. Mohamad Arief Syafi'i, M.Eng Sc.,
Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar Badan Informasi Geospasial, Informasi
Geospasial diperlukan oleh
institusi pemerintah dan masyarakat pada semua tingkatan untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dalam seluruh aspek pembangunan nasional.
Pada era
globalisasi, diperlukan peta dan data informasi geospasial yang canggih dan mudah
diakses. Sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan
maksimal. Kebijakan Satu Peta Nasional merupakan salah satu kebijakan
pemerintah yang dapat mempermudah hal itu. Pada kebijakan ini, pemerintah ingin
melakukan integrasi berbagai peta menjadi satu (single map), sehingga terbentuk peta yang akurat. Satu peta sebagai
satu referensi, satu standar, satu basis data dan satu geoportal, sehingga
tidak ada tumpeng tindih antara peta satu dan lainnya karena hanya memiliki
satu referensi dasar. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden
Joko Widodo mengungkapkan bahwa Kebijakan Satu Peta Nasional (One Map Policy) dapat memberi kemudahan
dalam berbagai aspek. Untuk menerapkan kebijakan tersebut, diperlukan kerjasama
seluruh lapisan masyarakat terutama para ahli di bidang pemetaan dan informasi
geospasial.
Meskipun ilmu
geodesi sangat bermanfaat, namun banyak yang masih tidak tahu tentang apa itu
Geodesi. Salah siapa kalau ilmu geodesi hanya sebagian orang yang tahu? Pemerintah,
masyarakat, pihak kampus yang tidak menyediakan jurusan ini di universitasnya
atau perwajahan anak lulusan geodesi yang tidak booming seperti ilmu lainnya? Sampai saat ini memang tidak banyak
universitas yang menyediakan jurusan geodesi di Indonesia. Indonesia negara
kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dari Sabang sampai Merauke seharusnya memiliki
banyak ahli geodesi. Dengan luas wilayah negara yang besar, Indonesia sangat
membutuhkan banyak ahli geodesi. Menurut Ferry Kunto Aji, S.T., MSCE, hal ini
berbeda dengan negara tetangga kita, Filipina, yang memiliki ahli geodesi lebih
banyak padahal luas wilayahnya lebih sempit daripada Indonesia.
Perbatasan wilayah
negara menjadi sektor yang sering diklaim negara lain sebagai miliknya sehingga
memicu persengketaan dan permusuhan antar negara perbatasan. Tidak ada yang lebih baik jika batas wilayah
tersebut diukur langsung oleh putra-putri bangsa Indonesia yang merupakan ahli
ilmu geodesi. Program Presiden Joko Widodo yaitu PTSL (Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap) sampai saat ini juga belum terselesaikan. Memang, saat ini
Indonesia membutuhkan lulusan geodesi yang banyak untuk kesejahteraan
bangsa. Begitulah kondisi di negara kita
saat ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk perubahan yang lebih baik
kedepannya?
Meskipun jumlah
mahasiswa jurusan ilmu geodesi di Indonesia sedikit, ternyata mereka juga memiliki
persatuan mahasiswa seluruh Indonesia, yaitu IMGI. IMGI (Ikatan Mahasiswa
Geodesi Indonesia) merupakan organisasi mahasiswa geodesi yang beranggotakan mahasiswa
jurusan geodesi dari seluruh penjuru Indonesia, salah satunya mahasiswa Teknik
Geodesi Universitas Diponegoro. Banyak yang bertanya, output apa yang akan diberikan IMGI terhadap jurusan geodesi di Indonesia?
Bisakah organisasi ini membawa perubahan yang lebih baik untuk geodesi
Indonesia? Tentu itu semua tergantung dari anggota kepengurusan IMGI dan
mahasiswa geodesi Indonesia seluruhnya. Kerja sama dari mereka semualah yang
akan mempopulerkan dan mengharumkan nama geodesi di Indonesia. Tidak perlu
harus lebih dari ilmu lainnya tetapi setidaknya menyamai mereka dalam prestasi.
Sesuai dengan
paparan di atas, ilmu geodesi memang tidak terlalu populer daripada ilmu-ilmu
lainnya, namun penerapan ilmunya sangat berguna dan bermanfaat untuk seluruh
lapisan masyarakat, maka diperlukan lulusan Teknik Geodesi yang berkualitas dan
dapat bekerja pada bidangnya dengan baik. Hal itu membuktikan bahwa
implementasi hasil studi Teknik Geodesi sangat dibutuhkan masyarakat dan
negara. Ketidakpopuleran ilmu ini bukan karena tidak memiliki manfaat, namun
memang untuk menjelaskan ilmu ini dengan bahasa yang dapat dipahami masyarakat
tidak mudah. Banyak sekali kata-kata yang asing di telinga masyarakat umum
seperti proyeksi peta, transformasi koordinat, dan lainnya.
NB: Sudah lupa sumber rujukannya dari mana, karena nggak tertulis di file tugasku... heuheu. Tak apalah, namanya juga masih belajar.
NB2: Artikel populer ini tidak dilakukan pengubahan (last modified sesuai gambar di atas).
Bonus: Video tentang Geodesi yang dibuat oleh angkatanku [Geodesi UNDIP 2017]
Comments
Post a Comment