Bicara Itu Ada Seninya



Buku ini dateng dari toko online sejak Juni tahun lalu, tepatnya 20 Juni 2019. Belinya, seperti biasa di toko online langganan. Menganggur lama di rak buku, akhirnya bulan Mei atau Juni kemarin mulai kubaca dan baru selesai hari ini. Tekadku, sampai akhir tahun ini gaboleh beli buku apapun (kecuali buku referensi untuk skripsi) selama masih ada buku yang belum selesai aku baca. Maka, semangat membacaku cukup meningkat di bulan-bulan ini. 

"Bicara Itu Ada Seninya", buku yang udah sering direkomendasiin banyak orang, bahkan temen-temen kuliahku yang pada jago public speaking, udah best seller di toko buku pula. Nah, karena aku bakalan memasuki masa yang perlu ngomong dan presentasi dengan baik ini, misal KKN, seminar proposal dan bahkan sidang skripsi, maka aku perlu baca buku ini. Buku karya Oh Su Hyang ini kukira kayak buku-buku self improvement lain yang bahasan-nya cukup berat. Ternyata, bahasan-nya ringan, bahasanya juga mudah dipahami, trus penulis kayak cerita aja gitu sama kita gimana cara bicara dengan baik. Ada contoh-contoh dari tokoh terkemuka dan tips-tips yang mudah dipahami dan bisa dipraktikkan. 

Karena penulis berasal dari Korea Selatan, tak heran kalau banyak contoh tokoh yang berasal dari Korea Selatan, salah satunya aktor Kim Soo Hyun (oppa favorit, wkwk). Penulis tuh membahas kemampuan berbicara banyak orang, terutama dari pembawa acara terkenal dari TV, jadi meskipun pembaca bukan orang Korea Selatan, tetep bisa lihat dan mempelajari cara bicara orang tersebut lewat YouTube. Selain orang Korea Selatan, penulis juga memberikan contoh dan menganalisis cara bicara orang-orang terkenal internasional,  misalnya Barack Obama, Oprah Winfrey, dan Steve Jobs.

Penulis juga mencantumkan beberapa sumber buku dan hasil riset. Salah satu hasil riset yang berkesan buatku di buku ini ada di halaman 54. Riset ini dilakukan oleh National Institude of The Korean Language pada 2014, bahwa semakin banyak waktu berdialog maka semakin tinggi indeks kebahagiaan, begitupun sebaliknya. Bener banget, karena aku pernah ngrasain sendiri. Saat intensitas dialog atau komunikasi ini berkurang sama temen-temen kuliah pada masa Kuliah Online ini, aku bisa "stress" dan "down" sendiri. Tapi, pas aku mencoba bercerita ke mereka walaupun cuma chatting-an doang dan mereka merespons dengan baik, I can release the stress dan semangat lagi. Bisa cek di postingan ini.

Salah satu kalimat yang membuat aku tersadar.
Teknik Terpenting dalam Komunikasi adalah Mendengar

Rumus komunikasi → C = Q x P x R
  • C = communication
  • Q = question, pertanyaan adalah bentuk ketertarikan terhadap lawan bicara
  • P = praise, pujian sangat penting untuk membentuk hubungan yang kokoh
  • R = reaction, reaksi atau respons akan muncul jika kita mendengarkan lawan bicara dan ini penting
Lagi-lagi. Ternyata didikan orangtua mempengaruhi bagaimana kemampuan berbicara kita. Di buku ini dijelaskan bahwa kemampuan bicara seseorang bukan bawaan lahir (sejak di kandungan), tapi sebagian besar ditentukan saat masih kecil (pengaruh yang diberikan orangtua). Artinya, ilmu parenting itu penting juga untuk mendidik generasi selanjutnya. 

Materi yang bener-bener aku butuhin juga ada di buku ini. Yups, cara presentasi dengan baik. Di buku ini dijelaskan empat tipe presentasi yang kurang persiapan dan bagaimana cara mempersiapkannya.

Tipe Presentasi yang Kurang Persiapan
  1. Kurang bahan dan informasi → materi harus bener-bener mateng.
  2. Presentasi ala khotbah → jangan membuat bosan pendengar (audiens).
  3. Terlalu bergantung pada slide → slide itu penting, tapi jangan terlalu bergantung pada slide, intinya kita harus paham materinya meskipun tak melihat slide, slide cukup digunakan sebagai pelengkap.
  4. Membanggakan diri sendiri → memuji diri berlebihan dari awal hingga akhir rawan menimbulkan penolakan dari audiens. 
Cara Mempersiapkan Presentasi 
  1. People → kenali calon pendengar (jumlah, pendidikan, ekonomi, dll)
  2. Place → lokasi presentasi (pencahayaan, penempatan kursi, dll)
  3. Purpose → tujuan utama presentasi adalah membujuk audiens dengan intisari yang mudah dipahami
  4. Presenter → persiapkan dengan baik materi ppt, handout, sikap dan suara
Bintang lima untuk buku ini 
⭐⭐⭐⭐⭐

Comments

Popular posts from this blog

Apakah menikah harus berdasarkan cinta?

Suami idaman

Bapak