Lulus S1 3,5 Tahun ??

Jadi mahasiswa jurusan Teknik, kayanya jarang ada yang lulus kurang dari empat tahun. Kalau ada pun nggak banyak (sepengetahuanku yaa) dan mereka pastilah orang-orang cerdas nan rajin. Sadar kalau aku mahasiswa Teknik dan matkulnya juga bukan matkul yang gampang, aku nggak terlalu berharap lulus cepet 3,5 tahun dari normalnya 4 tahun. Apalagi pas awal masuk kuliah, hatiku belum ada di jurusan ini dan masih berharap sama jurusan sebelah (berencana mau ikut SBMPTN lagi tahun kedua). Tapi, rencana Allah pastinya lebih baik dari rencanaku. Alhamdulillah aku lolos beasiswa dan salah satu isi kontraknya adalah "tidak boleh pindah jurusan". Mulai kenal sama temen-temennya, kakak-kakak tingkat, dosen-dosen, suasana kampusnya, makanan kantin dan warung sekitarnya, membuatku sedikit membuka hati untuk jurusan ini. Yaah, meskipun belum sepenuhnya move on (pas semester awal-awal), tapi tetep berusaha buat nggak malu-maluin dengan malas-malasan. Alhamdulillah nilai semesterku sangat memuaskan dari awal semester. 

Adanya kaderisasi di jurusan membuatku memahami arti keluarga di angkatan (dan di jurusan ini). Udah nggak kaget juga sih bakal ada semacam "gojlogan" yang tujuannya supaya kita saling mengenal dan bisa membantu. Korsa? Ya, itu salah satunya. Lama-kelamaan, setelah cukup paham apa yang bakal dilakuin setelah lulus di jurusan ini, prospek kerja kedepannya, dan beberapa kali ikut seminar, membuatku bener-bener move on dan mungkin udah jatuh cinta sama jurusan ini. Sejujurnya, aku banyak banget dapet pengalaman hidup itu di kuliah. Daripada pengalaman akademik, pengalaman hidupnya yang lebih mendominasi. Bagaimana kita sabar, mengalah, tekun, menghormati orang lain, toleransi, dan menghargai setiap perbedaan yang ada.

Intro-nya banyak bet... wkwk. Sekalian curhat. 
Lulus 3,5 tahun? emang bisa?

Aku memang pengen lulus cepet 3,5 tahun. Tapi nggak terlalu ngoyot juga, dan keinginan itu pun belum jadi targetku. Sampai suatu hari, seorang temen ngasih aku kata-kata semangat yang difotonya di atas salah satu gunung di Jawa. Dia menuliskan, "Semangat kuliahnya, belajarnya, beramalnya, dll. Lulus kuliah harus 3,5 tahun pokoknya wkwk." 
Meskipun dia nulisnya pake "wkwk", aku jadi mikir apakah beneran aku mampu lulus 3,5 tahun? 
Kata-kata semangat itu dia kasih sekitar akhir 2019, trus aku memutuskan membuat target tahun baru 2020 salah satunya Lulus 3,5 Tahun. Memang aku suka tantangan dan kali ini coba deh, bisa nggak ya aku lulus 3,5 tahun?

Target lulus 3,5 tahun ini pun nggak aku tulis dalam Goals 2020 atau kertas apapun. Tapi, aku tanamkan dalam pikiran dan mencoba mencari tahu gimana biar bisa lulus 3,5 tahun. Aku yakin bisa, tapi nggak tau sama sekali caranya (maksudnya perencanaan ambil sks berapa, mau ambil topik apa, dkk). Hal yang harus segera kulakuin awal tahun ini ya nyari instansi buat Kerja Praktik (KP). Karena kalau mau ambil sks Tugas Akhir (skripsi), syaratnya udah lulus KP. 

Sambil minta tanda tangan Kadep buat surat atau proposal KKL gitu, aku sekalian konsultasi tentang KP. Intinya aku bilang ke beliau berencana KP di Pusfatja Lapan, karena tertarik di bidang Penginderaan Jauh. Trus tiba-tiba beliau nasihatin aku panjang lebar kalau mending ikut KP di proyeknya beliau aja, bisa KP sambil kuliah karena proyeknya ada di Semarang atau Salatiga gitu, jadi deket. Nanti tugas-tugasnya bisa dibawa pulang atau dikerjain di kampus pas nggak kuliah, jadwalnya bisa menyesuaikan jadwal kuliah, nggak perlu keluar uang lagi buat ngekost dan akomodasi KP di luar kota, dan yang jelas bisa ngejar lulus 3,5 tahun. Itu dalam keadaan aku maju dosen sendirian, trus tiba-tiba diomongin kayak gitu, agak merinding (soalnya beliau agak nge-gas), tapi bener juga sih. Beberapa kalimat yang aku inget, intinya ini:

"Kalau kamu pengen kerja di instansi tersebut kedepannya, nggak harus pernah KP di sana. Pernah KP di sana pun nggak menjamin diterima kalau nggak lolos kualifikasi. Kamu harus berpikir efektif, nilaimu sudah bagus tapi kalau berpikir lambat ya percuma. Banyak kating yang lulus telat sampai lima tahun juga belum lulus-lulus. Kalau kamu mau ikut proyek KP saya, bisa TA di semester 7."

Nggak ada angin nggak ada badai. Aku ditunjukkan salah satu cara biar bisa lulus cepet. Langsung aja deh aku cerita ke temen tim KP ku, Galih. Jumat, 17 Januari 2020 pukul 15.08 WIB. Keluar dari ruangan beliau, langsung kutelpon Galih dan sesampainya di kosan dia, aku langsung ceritain tentang apa yang terjadi tadi.. wkwk. Ini agak mirip drama gitu, karena aku heboh sendiri. Dan pada akhirnya dia pun menyetujui. Rencana KP di instansi impian banting stir ke proyek dosen (yang sebenernya topiknya bukan hal yang kusuka, wkwk), tapi nggak papa. Keterima KP aja udah alhamdulillah, eh ini malah ditawarin langsung sama dosennya, harus bersyukur. 

"Ditawarin KP" ini baru keajaiban pertama yang aku dapet setelah membuat target lulus 3,5 tahun. 

Kalau aku bisa KP sambil kuliah, berarti pertengahan semester 6 ke 7 bakalan ada waktu kosong. Trus aku berpikir kalau mau coba KKN aja. Tapi, sistem KKN gimana aku juga nggak tau samsek. Setauku tuh ada yang namanya KKN Tematik, jadi itu KKN sambil kuliah. Nah, aku bisa nih ambil KKN Tematik di semester 7 plus ambil TA sekalian. Suatu hari pas lagi nunggu dosen untuk konsul proposal KP, aku ketemu sama kating angkatan 2015. Ternyata dia juga mau ikut proyek yang mau aku jadiin tempat magang ini. Bedanya, dia bakal ikut sebagai pegawai kontrak, sedangkan aku jadi mahasiswa magang (KP). Sambil nunggu, aku ngobrol-ngobrol tentang KP, TA, dan beberapa hal. Trus dia menyarankan mending ikutan KKN Reguler TIM II, pelaksanaannya tuh pertengahan antara semester 6 ke 7. Lha kok pas banget. Aku lagi nyari informasi tentang KKN, trus abangnya malah cerita duluan. Akhirnya aku disuruh cek di web KKN Undip aja buat memastikan informasinya. Kalau aku udah KKN di pertengahan semester 6 ke 7, pas semester 7 aku bisa cukup fokus buat TA, dan itu berarti peluang lulus 3,5 tahun makin besar.

Ketemu kating dan dikasih "Informasi KKN" ini jadi keajaiban kedua. 

Seiring berjalannya waktu, ternyata Galih masih punya keinginan buat punya pengalaman kerja di instansi atau perusahaan ternama. Okee, baiklah. Berarti aku harus cari temen dari jurusan lain buat ambil sks KKN. Alhamdulillah sih, ada temen deket yang masih se-Fakultas dan dia juga berencana buat KKN pertengahan semester 6 ke 7 nanti. Tapi, kendalanya adalah kita sama-sama cukup sibuk jadi jarang ketemu. Aku udah nggak terlalu berharap lagi buat dapet temen KKN yang nanti bareng-bareng daftar dan nyiapin pas berangkat ke desanya, dll gitu. Beberapa hari kemudian, Galih cerita ke aku kalau dia nggak jadi daftar magang ke instansi yang dia pengenin. Lah, aku kaget dong. Dia bilang, katanya Kadep nggak mau ngasih ttd buat surat magangnya, trus beliau menyarankan buat KKN daripada magang. Akhirnya Galih memutuskan buat KKN juga. 

MasyaAllah ini keajaiban ketiga, yaitu "Dapet temen KKN"

Bismillah
Semoga target lulus 3,5 tahun ini bisa aku capai di tahun 2020. Jadi bisa wisuda periode Januari 2021 nanti. Aamiin. 
 
Semangattttt!!!

Comments

  1. Halo kak, mohon maaf sebelumnya karena tiba2 komen. Nama saya sekar. Izin tanya mengenai teknik geodesi boleh kah? Kebetulan saya maba geodesi undip tahun ini. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, salam kenal Sekar. Silakan saja ditanyakan, sekiranya saya tau insyaAllah akan dijawab.

      Delete
  2. Semangat Wening!!! Kutunggu sidangmu besok Januari hihihi 💕

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apakah menikah harus berdasarkan cinta?

Suami idaman

Bapak