Posts

Showing posts from 2020

Reflection 2020

In this blog I just wanna tell about what are my feeling this year. So many many things happened unpredictable and some of them make me shocked. Actually this is the first time I am trying to use English in this blog's post (so sorry for the bad grammar).  I think I will tell about the happiness first. Yeaah, in the begining of the year I visited my sister's house in Lampung. That's the first time I visited Sumatra Island (very very happy). Many good and best memories there. In February, I went to other island again. Yes, Bali. I went to Bali with my friends for KKL (one of subject in my lecture). Not only in Bali, we also visited Surabaya City for visiting company. Good memories in the beginning.  March, April, May, June, July, August, September, until now. The pandemic come and make me shocked. And you know, I had many project. Mawapres, PKM, KP, KKN, K3 Sertification, Sempro, Photogrammetry and Remote Sensing Practical, Potential Map Project, Chief Division of Syiar Anni...

Dua Ibu

Image
Buku yang kubeli pas ke Gramedia lagi setelah bosen di rumah terus, bisa cek postingan ini kalau penasaran. Buku ini karya Arswendo Atmowiloto. Buku kedua karya beliau yang kubaca, dan sama-sama kubaca pas lagi perjalanan jauh.. menyeberang lautan. wkwk..  Buku sebelumnya yang pernah kubaca juga udah ku posting awal tahun ini. Bisa cek di postingan Canting . Jadi, buku karya beliau ini aku baca sebagai pembuka dan penutup tahun 2020.  Covernya tuh setema sama Buku "Canting" Aku rasa, isi buku ini juga setema sama buku "Canting", karena juga membahas tentang perempuan dari sudut pandang laki-laki dan sudut pandang penulis serba tau (ada juga sih yang dari sudut pandang perempuan, tapi dalam bentuk surat gitu). Jadi, tiap bagian atau bab nya itu beda-beda, ada yang sudut pandangnya "aku", ada yang penulis serba tau. Latar tempatnya juga sama, di Solo. Dua Ibu, berkisah tentang seorang anak yang memiliki dua ibu. Ibu yang melahirkannya dan ibu yang merawatny...

Window shopping ke toko buku

Image
Buku. Tiap orang di sekitarku pasti udah paham kalau aku pecinta buku. Suka banget buku. Bagi sebagian orang, banyak yang hobby-nya belanja baju, tas, sepatu dan barang fashion lainnya. Nah, kalau aku hobby-nya belanja buku. Sekadar window shopping alias liat-liat di toko buku aja udah jadi hiburan yang menyenangkan.  Pas ke Bandar Lampung ini, aku pun juga menyempatkan ke toko buku (ya jelas lah, gramedia... wkwk). Setelah makan malam, aku sama adek ke sana, yang kebetulan jaraknya deket sama tempat nginep, jadi kita jalan kaki. Happy bangetttt… suasananya mirip sih kek gramed di Semarang, tapi kurasa buku-bukunya lebih lengkap deh... Banyak buku baru yang terbit, banyak juga buku lama yang jadi wishlistku tapi belum kebeli (krn nggak pengen banget nget) Baru sebentar kita menjelajah tiap section-nya. Tiba-tiba ada pengumuman. "Hai grameds, sekarang telah menunjukkan pukul 20.45 yang berarti waktu kami melayani transaksi publik akan segera berakhir. Bagi Anda yang masih melakukan...

Semuanya Online

Aku yang awalnya nggak pernah meeting online, sekarang udah kek jadi makanan sehari-hari. Semuanya serba online atau kalau sebutan bahasa Indonesia-nya itu daring alias dalam jaringan . Mulai dari kuliah online, kuis online, tugas online, rapat online, KP online, KKN online, praktikum online, pelatihan online, asistensi online, sempro online, kumang online, bimbingan online, ujian online, bahkan sampe kakak tingkatku yang udah lulus itu Wisuda Online. Semuanya online.  Okee.. akan kuceritakan satu per satu.  Kuliah Online .  Sejak awal ada edaran untuk belajar di rumah, kampusku udah nyediain portal untuk kuliah online atau biasa disingkat KULON. Jadi sistem tersebut sudah terhubung dengan akun SSO tiap mahasiswa dan dosen. Yaah.. meskipun butuh penyesuaian di awal-awal. Semuanya berjalan lancar dan cukup lah yaa.. Ya tak memungkiri juga kalau sebenernya kuliah offline lebih paham, tapi it's Okay. Sambatan kuliah online bisa dicek di postingan ini . Kuis Online .  B...

SK2H (Sepasang Kaus Kaki Hitam)

Image
Tahu novel ini dari temen deket yang seingetku dulu pernah nitip disuruh liat harganya di Gramedia. Nah, kebetulan pas ada promo dan diskon lumayan, liat buku ini jadi keinget pas ke Gramed dulu. Jadi penasaran deh isinya apa.  Cerita di buku ini ternyata udah pernah ditulis di Kaskus, dan karena banyak pembacanya jadi dibuat buku. Sebenernya yaa, aku tuh nggak terlalu tertarik sama apa yang ditulis di sinopsis, tapi lebih tertarik sama cover nya yang black and white , simpel tapi elegan banget menurutku.  bagus kan covernya... Nah jadi, novel ini bercerita tentang Ari yang jadi perantau baru di Karawang, Meva yang merupakan tetangga kos Ari yang super duper misterius bahkan "aneh", dan Indra yang juga tetangga kos mereka yang udah lebih lama tinggal di sana. Singkat cerita, mereka jadi sahabat deket bertiga setelah ada tragedi. Dan persahabatan itu terus berlanjut sampai Ari dan Meva punya "rasa". Ya, intinya gitu.  Oh iya, judulnya itu SK2H karena pertama kali Ari...

Jadi baik itu susah yaa...

Pernah nggak sih kalian pengen bantu orang, tapi setelah bantu dia rasanya menyesal, bukannya bahagia kayak yang dibilang orang-orang?  Pernah nggak sih kalian merasa egois kalau nggak share sesuatu, tapi sebenernya nggak papa juga kalau nggak di share , tapi merasa egois aja karena nggak ngasih tau temen-temen... That's right .  Ada sahabat yang pernah curhat beberapa kali ada di posisi ini (dan aku pun terkadang juga mengalaminya). Dalam hati ingin berbagi dan pengen menebar kebahagiaan, tapi di sisi lain, kesel banget bahkan menyesal setelah sharing . Hmm... kalau dalam hal ini, biasanya menyangkut urusan akademik.  Misalnya nih, ada suatu mata kuliah yang pake pengolahan di software tertentu. Trus ada problem atau error gitu. Setelah tau cara mengatasi problemnya, merasa egois kalau nggak share cara ngatasinnya. Tapi setelah di-share, rasanya menyesal. "Hmm, enak banget ya mereka, tinggal ikutin step-step nya aja tapi nggak ikut mikirin gimana ngatasin problemnya. Ng...

Pilkada Saat Pandemi??

Image
Hello semuanyaa... Just wanna share my experience pas ikut pilkada (pemilihan kepala daerah) saat pendemi ini. Iyups pilkada serentaknya tanggal 9 Desember 2020 lalu.  Sebelum masuk ke lokasi, semua peserta pilkada harus cuci tangan dulu pake sabun trus di cek suhu tubuhnya sama petugas. Setelah itu, petugasnya ngasih sarung tangan plastik (keknya yang biasa buat masak itu). Oh iya, btw di sana juga disediain masker (buat mereka yang nggak pake masker wajib bet pake, karena aku dari rumah udah pake masker, jadi nggak dikasih maskernya).  Sarung tangan plastiknya sejenis ini Hmm... kalau diliat dari suasananya, ini bener-bener sepi. Bahkan di kursi tunggu nggak ada seorang pun. Emang sih, ini udah dijadwalin tiap warganya, jadi mereka dateng sesuai jam di undangan pilkada. Trus, semua petugasnya tuh pake APD (sarung tangan lateks, masker, face shield).  Setelah nyoblos di bilik suara, masukin deh tuh surat suaranya di kotak. Trus kan biasanya dikasih tanda tinta gitu kan....

Batas Maritim Natuna

Image
Awal tahun ini, Indonesia sudah dihebohkan dengan masalah pelik Laut Natuna. Kalau dari berita yang kubaca, nelayan China dan armada lautnya masuk ke wilayah ZEE Indonesia di wilayah Natuna. Nah pas banget nih. Ilmu geodesi juga mempelajari tentang batas maritim atau batas laut lah sederhananya. Materi tersebut masuk dalam mata kuliah Survei Hidrografi dan diperdalam lagi pada mata kuliah Survei Batas Wilayah. Sebelum memasuki pembahasan tentang batas Laut Natuna ini, kita harus tau dulu apa itu laut teritorial, zona tambahan, dan pastinya Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pengertian semua hal itu ada di UNCLOS ( United Nations Convention on The Law of the Sea ) , yang merupakan Hukum Laut Internasional dan sudah diakui berbagai negara.  Animasi created by I Made Andi Arsana, Ph.D @matanajwa "Ada China di Natuna" Laut teritorial ( Territorial Sea ) - Pasal 3 UNCLOS → Laut milik suatu negara atau wilayah tertentu yang kalau mau melewatinya ada izin dari negara tersebut, negar...

Catatan Hati di Setiap Doaku

Image
Yaa yaa yaa... bulan Oktober lalu aku kalap banget sama buku. Dari dulu pengen beli buku seri catatan hati-nya Bunda Asma, tapi belum kebeli sampe sekarang. Akhirnya pas "agak stress" kemarin, aku beli deh totalnya empat buku, salah satunya buku ini, "Catatan Hati di Setiap Doaku". Sebenernya, buku ini tuh penulisnya bukan cuma Bunda Asma, tapi juga ada penulis-penulis lain yang turut berkontribusi. Kebanyakan tuh dari alumni Asma Nadia Writing Workshop gitu.  Pas baca tulisan di cover-nya, langsung makjleb (*orang jawa pasti tau kan ya artinya). Gini nih tulisannya, "Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya manakala mimpimu gulita atau harapan tak menemukan jalannya." ...Bersama-Nya tak ada jalan buntu... Di buku ini tuh ada banyak cerita tentang doa dari berbagai orang dengan berbagai ujian. Tentang keluarga, mimpi, penyakit, persahabatan, dll. Di sela-sela kisah perjuangan dengan doa, ada section "Catatan Asma Nadia".  Dari keseluruhan tuli...

It's Not About The Shark

Image
Buat opening blog ini, mending baca aja postingan ini pas aku kalap dan akhirnya beli buku ini. Hmm.. berarti buku ini tuh udah kuanggurin berbulan-bulan di rak yaah... wkwk.  Covernya yang bikin penasaran.... Oke baiklah. Sebelum bahas tentang isi kontennya, yang bikin aku makin tertarik buat baca itu adalah penerjemah buku ini dong. Tebak siapa coba?? Dia... Adalah... Kak Gita Savitri, masyaAllah.  Liat tulisan dalam kotak!! Nggak nyangka banget, ternyata Kak Gita juga jadi penerjemah buku. Mungkin freelance sih ya…. Oke. Karena ini buku non fiksi self improvement , langsung kukasih tau yaa.. poin2 yang ngena banget ke aku dan membuka perspektif aku terutama tentang masalah dan solusi.  Fokus pada solusi, bukan pada masalah. Seringkali jika ada masalah kita berfokus pada masalah yang dihadapi. Penulis memberikan contoh-contoh kasus tentang orang yang fokus pada masalah justru mengalami kegagalan. Contohnya, insinyur yang tidak pernah melihat contoh desain gagal akan m...

Akhirnya ke Toko Buku lagi...

Image
Keknya berkali-kali aku cerita di blog ini kalau aku tuh book lover/ pecinta buku/ maniak buku dan reading is my refreshing. Kalau temen-temen cewek lain sebagian besar suka belanja make up atau baju dan barang-barang fashion lainnya, aku lebih suka belanja buku. Suka banget. Nahh, karena pandemi ini agak ribet buat keluar rumah, jadi yaa beli bukunya via online.  Hari ini... setelah sekian lama sejak Kalap ini, akhirnya ke Toko Buku lagiii... yeayyy. Awalnya nggak ada rencana sama sekali buat ke toko buku. Tapi hari ini aku nganter sobat ambiz ke instansi yang deket sama toko bukunya. Ke instansinya cuma lima menit (karena ada satu dan lain hal) trus mampir ke toko bukunya hampir dua jam, masyaAllah. Emang sih, kita berdua juga suka buku jadi yaa.. lama bet keliling-kelilingnya. Hampir setiap section ditelusuri satu-satu.  Penasaran sama buku apa yang kuliat??? Ini niih, buku yang kuliat... wkwkwk Gampang banget emang buat nyenengin aku tuh. Ajak aja ke toko buku atau bazar ...

Belajar 9 jam nonstop?

Nggak ngerti lagi. Pengen cerita dan bilang aja. Belajar nonstop sangat tidak efektif dan hasilnya bakal kurang maksimal. Bayangin aja. Udah harus masuk meeting pukul 08.00 pagi, penyampaian materi sampe pukul 12.00, istirahat sejam sampe 13.00, lanjut lagi sampe 17.00 atau bahkan melewati Magrib. Kalau ditotal berarti 9 jam non stop. Allahuakbar.  Mungkin beberapa dari kalian menganggap biasa aja, tapi menurutku itu melelahkan. Sangat. Sampai saking lelahnya, otak ini udah nggak bisa lagi mencerna materi dengan baik. Mau mencatat udah mager banget. Ngantuk lagi. Sampe-sampe aku minta maaf sama beliau-beliau pengisi materi dalam hati,"Pak Bu, maaf ya saya izin menutup kamera dan tidur sejenak." Habis itu blas... tidur, bangun-bangun udah materi terakhir... wkwk.  Ntahlah aku juga bingung. Merasa berdosa karena nggak ndengerin materi. Bingung karena nggak ada rekaman video meetingnya juga. Tapi yaudahlah... emang kalau sistem belajar non stop gini aku tak sanggup.  Aku mem...

Arkais [Nona Teh dan Tuan Kopi]

Seperti yang kuceritakan sebelumnya, buku "Tuan Teh dan Nona Kopi" ini ada sekuel duanya, "Arkais". Buat kalian yang belum baca, bisa baca dulu postingan ini yaa . Di novel kedua ini, lebih banyak diceritakan mengenai masa lalu Regen, si Tuan Kopi yang menurutku bener-bener menguras air mata. Nggak cuma tentang Tuan Kopi aja sih, tentang mereka berdua, Nona Teh dan Tuan Kopi. Seperti yang kubilang di postingan sebelumnya juga kalau aku pengen tenggelam sejenak di dunia novel, jadilah kulanjutin baca buku ini pas malam minggu sampai minggu pagi.  Nggak ngerti lagi, antara kesel dan mau bilang makasih sama penulisnya. Dari awal sampai akhir aku nangis terus... hmm. Semua ceritanya bener-bener nggak bisa ditebak dan bikin nangis. Sampe mata ini sembab-sembab gara-gara nangis semaleman, paginya juga nangis lagi pas lanjutin baca. Semua kebetulan-kebetulan di buku sebelumnya, "Parak", terungkap satu per satu di buku ini. Di novel ini, penulis menggambarkan tiap...

Batas vs Bebas

Kalau menurut KBBI, batas adalah suatu garis (sisi) yang menjadi perhinggaan suatu bidang, pemisah antara dua bidang. Boundaries, batasan, limit. Suatu hal yang memisahkan kita dengan hal lain di luar batas. Kalau ada kata "batas", pastilah juga ada kata "bebas". Ya, dua kata itu memang berkebalikan makna. Kalau ada batas berarti nggak bebas, kalau bebas berarti tak terbatas.  Hmm.. bingung yaa? Jadi ini mau ngomongin apa sih?   Ya, kali ini aku mau ngomongin tentang batas dan bebas. Kalau kata Gitasav di video opininya tentang Setting Boundaries , "Batasan adalah suatu limit untuk menandakan hal-hal mana yang bisa diterima dan tak bisa diterima." Batasan dibuat supaya kita bisa memisahkan hal yang baik dan buruk, hal yang kita ingin dan tak kita ingin, hal yang sesuai dan tidak sesuai, dst. Batasan ada bukan untuk mengekang, tapi untuk memudahkan kita dalam berkehidupan. Seperti halnya batas negara yang menandakan kedaulatan, batas dibuat supaya kita mera...

Parak [Nona Teh dan Tuan Kopi]

Sudah sejak lama aku melihat adanya novel ini. Meskipun belum membaca, aku sudah bisa menebak, pastilah ini novel romansa, tentang cinta. Karena judulnya yang unik, beberapa kali novel ini masuk ke dalam wishlist- ku, lalu kuhapus lagi, masuk  wishlist lagi, hapus lagi, begitu terus sampai mungkin hampir tiga atau empat kali. Tau kalau lagi ada promo diskon yang lumayan besar buat novel ini dan lagi cukup stress, jadi "kebiasaan" belanja buku ini muncul, kubelilah novel ini.  Karena memang sudah begitu lelah dengan dunia nyata, tepat pada hari buku ini datang (13 Oktober lalu) setelah menyelesaikan UTS, aku langsung buka buku ini. Pertama, karena ingin tenggelam sebentar di dunia novel. Kedua, udah penasaran banget sama bukunya.  Satu jam... dua jam.. tiga jam... akhirnya aku terlelap saat sampai di pertengahan buku. Jadi aku tertidur dengan menyimpan rasa penasaran atas kisah Nona Teh, Varsha. Paginya, karena ujian masih nanti menjelang siang, aku tetep bersikukuh membac...

Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia

Image
Tahukah kamu? Bulan Oktober merupakan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia.  Mengapa?? Karena pada bulan Oktober terjadi peristiwa penting, yaitu Sumpah Pemuda.  Ikrar ketiga Sumpah Pemuda: "KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA." Di Indonesia, terdapat dinas khusus yang menangani bahasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. yaitu Badan Pengembangan dan Pembinaan  Bahasa.  http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ P ETA BAHASA DI INDONESIA Penelitian untuk pemetaan bahasa di Indonesia yang dilaksanakan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan sejak 1991 hingga 2019. Bahasa daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang telah diidentifikasi dan divalidasi sebanyak 718 bahasa dari 2.560 daerah pengamatan. ( https://petabahasa.kemdikbud.go.id/ )

Penolakan

Pernahkah kamu mengalami sebuah penolakan?  Bagaimana rasanya?  Sakit?  Is it hurt?  Ditolak apapun oleh siapapun itu, kupikir rasanya sama saja. Ntah ditolak sekolah atau universitas yang kita daftar, ditolak beasiswa, ditolak pekerjaan, ditolak lamarannya, ditolak kehadirannya oleh rekan-rekan, bahkan sekecil ditolak pendapat yang kamu utarakan. Kupikir semua itu rasanya sama saja.  Sakitnya ditolak memang berbeda dari sakit fisik. Berbeda dengan sakit karena jatuh atau terluka. Namun, keduanya sama-sama bisa menyebabkan satu hal. Menangis. Mungkin bisa kau menahannya, tapi biasanya itu akan menyebabkan sakit kepala alias pusing. Iyaa, memang sepertinya kalau menahan tangis lebih sakit daripada rasa sakit itu sendiri.  Menahan tangis LEBIH SAKIT dari RASA SAKIT itu sendiri... Penolakan. Jika ia sudah terjadi, tak mudah untuk melupakannya. Bahkan menurut penulis buku "The Answer", "Ingatan tentang penolakan jauh lebih kuat daripada ingatan tentang ny...

Bagaimana Mencari Kawan dan Memengaruhi Orang Lain

Image
Buku karya Dale Carnegie ini sudah melegenda dan banyak direkomendasikan orang-orang yang biasanya berlatar belakang bisnis. Ya, emang sih dalam bisnis itu kebutuhan untuk mencari kawan dan memengaruhi orang sangatlah penting. Tapi sebenernya, buku ini cocok buat dibaca siapapun, karena tiap orang pasti butuh untuk berkomunikasi dengan orang lain dan belajar bagaimana berhubungan dengan manusia lain. Ya iyalah yaa... dari kita bangun tidur, sampai tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi, banguuun, tidur lagi (kok kek lagunya Mbah Surip yaak... hmm). Intinya, kita sebagai makhluk sosial yang dari bangun sampai tidur lagi pasti bakal ketemu manusia, penting untuk dapat memahami dan berkomunikasi dengan mereka.  Baru kusadari kalau buku ini, " Bagaimana Mencari Kawan dan Memengaruhi Orang Lain " atau kalau dalam bahasa Inggris " How to Win Friends and Influence People ", ditulis pertama kali pada tahun 1936, yang artinya 9 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia dan sudah 84 t...

Rasa Itu Kembali

Jika ikhlas adalah lupa Mungkin aku tak pernah mengikhlaskannya Jika iri adalah ingin Mungkin aku selalu mengirikannya Jika otak berkendak lupa, tapi hati menolak... aku bisa apa? Jika logika tak ingin, tapi hati selalu ingin... ku harus bagaimana? Suatu kali... Rasa itu perlahan pergi... Menghilang dibawa denting arloji... Tergerus arus aliran sunyi... Namun kini... Kenapa Rasa Itu Kembali... Kukira diri telah menguasai... Tapi ternyata ia belum dapat tegak berdiri... Kukira diri telah punya pengganti... Tapi ternyata itu hanyalah sebuah ilusi... Kukira diri telah berani... Tapi ternyata itu hanya mimpi... Kenapa?? Kenapa Rasa Itu Kembali?? Saat ku telah bersusah payah... Menyusun semuanya dari bawah... Berharap tak akan goyah... Mengakui jika salah... Memaafkan dan tak marah... Berlatih dan tetap berserah... Kenapa??  Rasa Itu Kembali

Notes From England

Image
  Dalam sebulan ini, aku dah baca dua buku karya Ario Muhammad, Ph.D. yang kesemuanya menginspirasi. Ya karena beliau itu one of my rule model atau sosok yang membuatku bener-bener pengen melanjutkan studi sampai Ph.D di luar negeri bareng partner masa depan nanti (a.k.a suami). Hmm.. btw dua buku selanjutnya karya beliau juga masih ngantri buat kubaca, so tunggu aja yaa...  Mau cerita sedikit gimana aku bisa beli buku ini dan berapa lama membacanya. Yaak, buku ini aku beli online tentunya, karena lagi masa kayak gini (pandemi) cukup susah pergi kemana-mana. Alhamdulillah juga pas ada diskon lumayan gede sampe 70%, jadi kubeli dengan harga di bawah 20k, sangat murah yaa.. So, buat temen-temen yang pengen beli buku tapi belum cukup uangnya, mending tunggu aja sampe diskon... wkwk, diusahakan jangan malah beli buku bajakan yaa. Lanjuut.. Buku ini sampe rumah 4 Agustus lalu dan selesai kubaca hari ini, jadi itungannya ya aku baca cepat (maksudnya nggak tersimpan lama di rak dul...