Chicken Soup for The College Soul
Bagi pecinta buku generasi 90-an, aku yakin pasti tau seri Chicken Soup ini. Buku yang berisi tentang kumpulan cerita sesuai topik yang ditunjukkan di judulnya. Nah, kali ini aku mau bahas yang judulnya "Chicken Soup for The College Soul". Buku ini nggak sengaja kutemuin di rumah pas kakakku packing mau pindahan. Emang dasar aku maniak buku, mataku langsung lihat buku ini di antara barang-barang kakakku yang masih berserak. Langsung aja aku minta ni buku.
Buku ini kubaca 2019 lalu dan emang kukebut bacanya, karena takut kalau nggak sempet selesaiin baca buku ini pas aku masih jadi college student. Sebenernya buku ini udah lama banget. Terbit pertama tahun 1999 dan diterbitkan pertama kali oleh PT. Gramedia Pustaka Utama pada Agustus 2000, nah tapi buku yang kubaca ini udah cetakan kelima, Juli 2003. Awalnya kupikir, kisah-kisah yang ada di dalamnya pasti kuno dan nggak sesuai zaman. Hmm…ternyata eh ternyata, meskipun udah diterbitkan 20 tahun lalu, banyak cerita yang masih relate sama kehidupan perkuliahan sekarang ini.
Dari dulu sampe sekarang, masih ada kok yang namanya dosen "killer", susah nilai, atau dosen yang pemikirannya unik, beda dari dosen lainnya. Dari dulu sampe sekarang, kuliah tuh sesuatu yang complicated, yang di dalamnya banyak kisah suka, duka, pahit, asam, manis, pokoknya nano nano rasanya, wkwk. Masih ada drama homesick, adaptasi pertama kali di kampus, love story yang beraneka, persahabatan yang loyal, kejadian unik, usaha dan kerja keras yang berlipat ganda.
Pada bagian sinopsis buku ini tertulis,
Fungsi terpenting pendidikan pada tingkat manapun adalah mengembangkan kepribadian manusia dan makna kehidupannya bagi diri sendiri dan orang lain. -Grayson Kirk-
Emang bener sih, pendidikan itu fungsi terpentingnya untuk mengembangkan kepribadian. Mungkin banyak dari kita yang masih belum sadar dan mindset sekolah tuh cuma hafalan, belajar, ujian, ngejar nilai, lulus. Padahal fungsi sekolah (pendidikan) ini lebih dari itu, apalagi kalau udah masuk ke masa perkuliahan. Kita dituntut mengembangkan kemampuan berpikir kritis, public speaking, manajemen waktu, negosiasi, komunikasi dan networking sama banyak orang yang berlatar belakang berbeda-beda.
Ada satu kisah yang menceritakan tentang orang Indonesia, aku jadi ngerasa seneng.. wkwk. Judulnya "Hani". Jadi, kisah itu diceritakan oleh Jamie Winship yang mengajar bahasa Inggris di international school, Indonesia. Hani Irmawati merupakan muridnya (bukan siswa dari international school, tapi dia anak dari penjaga sekolahnya) yang diajarinya seusai sekolah setiap hari atas dasar sukarela. Memang Hani sendiri yang meminta tolong padanya untuk diajarkan bahasa Inggris karena ingin berkuliah di Amerika, dan dia pun menyetujuinya melihat kegigihan yang dimiliki Hani. Meskipun pada awalnya terasa tak mungkin, Hani akhirnya diterima beasiswa kuliah di Amerika. Jamie Winship pun menyadari bahwa bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk percaya akan dirimu sendiri.
Overall, buku ini bagus banget terutama buat temen2 yang masih berjuang di dunia perkuliahan atau yang berencana untuk menempuh perguruan tinggi. Buku ini merupakan kumpulan kisah, jadi ceritanya langsung selesai dalam sekali baca. Kisah-kisahnya pun diambil dari berbagai pengalaman yang dialami banyak orang, jadi pasti ada satu kisah yang relate sama kehidupan kalian.
Buat kalian yang nggak suka kumpulan kisah, mungkin akan bosen baca buku ini. Tapi buat kalian yang nggak suka cerita panjang, buku ini bisa jadi alternatif untuk menemani saat saat sendiri kalian.. wkwk. Banyak kisah inspiratif dan quotes yang bisa diambil juga, aku pun merasa termotivasi dan jadi lebih semangat kuliah setelah baca buku ini.
🌟🌟🌟🌟
🌟🌟🌟🌟
Comments
Post a Comment