Keberanian
Berani. Satu kata yang bisa mengubah kamu, bahkan secara drastis. Berani. Tidak takut. Percaya diri yang tinggi. Menurut KBBI daring, berani berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Keberanian berarti melawan rasa takut dalam dada.
Berani memiliki lebih dari satu makna. Berani dalam hal positif, misalnya berani berbicara di depan umum, berani mengambil keputusan, serta berani menaiki wahana ekstrem. Berani dalam hal negatif, misalnya berani melakukan penyimpangan dan berani melawan orangtua (padahal mereka benar). Yang pasti, keberanian itu penting tapi dalam hal positif.
Bicara soal keberanian (dalam hal positif yaa), sejak kecil bapakku yang paling dominan mengajarkannya. Yaah.. karena ibuk lebih sering melarang kalau aku pengen ini itu.. hmm. Kalau lagi main di tempat wisata misalnya, yang ada flying fox, roller coaster, meluncur dari ketinggian, naik ke rumah pohon, dan apapun wahana ekstrem yang buat aku takut, bapak justru memaksaku mencoba. Membuatku merasa aman dan nyaman, serta mengatakan bahwa itu menyenangkan. Pikiran kecilku yang merasa takut, lama kelamaan mulai berani. Awalnya, kalau naik apa-apa bapak harus ikut juga, tapi perlahan aku mulai berani sendiri.
Mengajarkan hal kecil, seperti keberanian ini, ternyata memberikan impact yang besar buat aku pribadi. Saat ada perasaan takut, aku teringat bapak yang selalu membuatku merasa aman dan nyaman, yang mengatakan bahwa itu menyenangkan. Kita nggak bakal tau rasanya kan kalau nggak berani mencoba?
Dari situpun aku belajar, bahwa dalam pengambilan keputusan, kita juga harus berani. Namun selalu ingat, dampak positif dan negatif dari keputusan itu juga harus dipertimbangkan. Jangan asal nekat dan modal keberanian saja.
Berani memiliki lebih dari satu makna. Berani dalam hal positif, misalnya berani berbicara di depan umum, berani mengambil keputusan, serta berani menaiki wahana ekstrem. Berani dalam hal negatif, misalnya berani melakukan penyimpangan dan berani melawan orangtua (padahal mereka benar). Yang pasti, keberanian itu penting tapi dalam hal positif.
Bicara soal keberanian (dalam hal positif yaa), sejak kecil bapakku yang paling dominan mengajarkannya. Yaah.. karena ibuk lebih sering melarang kalau aku pengen ini itu.. hmm. Kalau lagi main di tempat wisata misalnya, yang ada flying fox, roller coaster, meluncur dari ketinggian, naik ke rumah pohon, dan apapun wahana ekstrem yang buat aku takut, bapak justru memaksaku mencoba. Membuatku merasa aman dan nyaman, serta mengatakan bahwa itu menyenangkan. Pikiran kecilku yang merasa takut, lama kelamaan mulai berani. Awalnya, kalau naik apa-apa bapak harus ikut juga, tapi perlahan aku mulai berani sendiri.
Mengajarkan hal kecil, seperti keberanian ini, ternyata memberikan impact yang besar buat aku pribadi. Saat ada perasaan takut, aku teringat bapak yang selalu membuatku merasa aman dan nyaman, yang mengatakan bahwa itu menyenangkan. Kita nggak bakal tau rasanya kan kalau nggak berani mencoba?
Dari situpun aku belajar, bahwa dalam pengambilan keputusan, kita juga harus berani. Namun selalu ingat, dampak positif dan negatif dari keputusan itu juga harus dipertimbangkan. Jangan asal nekat dan modal keberanian saja.
Comments
Post a Comment