My Dreams
Assalamu'alaikum :)
Aku suka disebut sebagai sang pemimpi, wkwk. Karena ya emang aku suka mimpi alias tidur. Enggak deng, eh iya juga sih. Sebenernya aku emang suka tidur alias ngantukan (sering banget ngantuk), sampe temen-temen juga udah pada hafal waktu tidurku dan kalau mau chatting memastikan dulu, ini Wening dah tidur belum ya? Kalau kemaleman dikit, sudah dapat 98% dipastikan bahwa chat itu akan dibalas esok paginya, wkwk. 2%-nya kalau aku masih melek, berarti kepepet banget lagi ngerjain tugas atau bahkan pas itu sebenernya aku udah tidur dan bangun tengah malem.
Kembali ke mimpi. Kata "mimpi" yang sering kita denger mengandung dua arti. Pertama, mimpi dalam artian bunga tidur, jadi pas tidur kita mimpi bahkan ada yang sampe ngigau. Kedua, mimpi dalam artian cita-cita, harapan dan keinginan. Kali ini aku mau bahas tentang mimpi dalam arti yang kedua.
Sejak kecil kayaknya aku udah sering bermimpi deh. Mulai dari pengen jadi guru, trus main guru-guruan sama temen. Pengen jadi dokter, trus main dokter-dokteran pake suntikan tinta printer (dulu bapakku punya banyak bet dah suntikan tinta printer yang sekarang udah jarang kulihat). Sampe pengen jadi astronot, pergi menelusuri ruang angkasa, menggapai bintang-bintang, tidur di bawah sinar rembulan, melayang-layang di sana sambil melihat bumi di kejauhan. Hfft, mimpi yang mungkin banyak diremehin sama tiap orang, tapi aku seneng bisa punya mimpi kayak gitu, dulu.
Menginjak remaja, aku mulai membuat mimpi yang logis, yang kemungkinan bisa aku capai meskipun itu nggak mudah. Puncak dunia per-mimpi-an ku ini terjadi saat aku kelas 2 SMP alias kelas VIII. Seorang guru BK (Bimbingan dan Konseling) yang saking deketnya biasa dipanggil Bunda, ya, Bunda. Beliaulah orang pertama yang mengubah pola pikirku tentang mimpi. Bahwa mimpi itu harus direncanakan, di-planning lah bahasa Inggrisnya (wkwk), dituliskan supaya nggak lupa, diturunkan menjadi target atau poin-poin lebih kecil, dan yang utamanya harus dilakukan supaya tercapai.
Ada satu quotes tentang mimpi yang aku suka banget sampe sekarang.
Jika kau ingin bermimpi, TIDURLAH! Namun jika kau ingin menggapai mimpimu, BANGUN dan KEJARLAH!
Suatu hari, Bunda mengirimiku sebuah email. Pas itu aku masih kelas XII (SMA artinya), pas lagi sibuk-sibuknya belajar buat ujian praktik. Subject emailnya tuh BERANI BERBAGI INSPIRASI. Jadi, Bunda minta tolong untuk dibuatkan sebuah video durasi 7-10 menit tentang mimpi, cita-cita, pokoknya yang menginspirasi anak-anak muda. Dari pemuda, untuk pemuda. Wahh, langsung deg-degan aku. What? Emangnya aku bisa menginspirasi orang lain? Punya prestasi apa aku? Pernah nglakuin apakah aku? Punya kemampuan hebat apakah aku? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul bergantian dalam diri, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membuatnya nanti lah, setelah aku keterima di FK (Fakultas Kedokteran). Ya, mimpi dan cita-citaku menjadi seorang dokter muda keren cantik yang mempesona, wkwk. Mimpi itupun sudah kubangun sejak SMP kelas VIII.
Tapi, sebaik-baik dan seindah-indahnya rencana kita, tetap rencana terbaik adalah milik-Nya. Aku nggak keterima di FK dan memutuskan NGGAK mau bikin video itu. Hingga saat liburan semester, aku pengen bikin project liburan (emang dasar aku, orangnya suka kesibukan, liburan aja pengen bikin project, wkwk). Jadilah video My Dreams yang kemudian kukirimkan ke Bunda. Aku sih menganggapnya biasa aja, karena itu video pertamaku yang konsepnya kubikin sendiri, editing sendiri, apa-apa sendiri dan ya amatir lah. Tapi, Bunda bilang kalau video-ku malah melebihi ekspektasi beliau. Sumpah itu senengnya, masyaAllah. Daan, aku juga dikasih kesempatan buat jadi keynote speaker di acara beliau yang temanya tentang menginspirasi anak-anak muda gitu.
The points of the video are:
- Kenali Dirimu
- Tulis Mimpimu
- Manajemen Waktu
- Ikuti Organisasi
- Hindari Sifat Malas
Penjelasan dan penjabarannya bisa lihat di video yaaa, dan doakan aja semoga aku diberi waktu buat nulis tentang topik ini di kesempatan lainnya.
Wassalamu'alaikum :)
Comments
Post a Comment